Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat premi asuransi umum sebesar Rp112,8 triliun di kuartal IV/2024. Pencapaian itu tumbuh sebanyak 8,7 persen dibandingkan dengan posisi 2023 sebesar Rp103,8 triliun.
Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang mengatakan lini bisnis yang tidak mengalami kenaikan dari sisi pendapatan premi adalah aviation, asuransi satelit, energy on shore, rekayasa, kecelakaan, asuransi kredit, penjaminan, dan kerugian.
|Baca juga: 6 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Masih dalam Pengawasan Khusus OJK
|Baca juga: Update Terbaru: Kejagung Periksa 3 Orang Saksi terkait Perkara Asuransi Jiwasraya
Sektor dengan penyumbang premi terbesar yakni lini kesehatan dengan pertumbuhan 77,2 persen, disusul dengan rangka kapal naik 22,0 persen, energy offshore tumbuh 20,3 persen, properti menguat 14,7 persen, liability melonjak 7,8 persen, asuransi pengangkutan laut naik 4,2 persen, dan kendaraan listrik meningkat 3,3 persen.
“Kita melihat premi dicatat untuk anggota AAUI di 2024 itu adalah Rp112 triliun atau naik Rp8,9 triliun dalam persentase pertumbuhan 8,7 persen,” ujar Trinita, dalam konferensi pers kinerja asuransi umum triwulan IV/2024, Rabu, 5 Maret 2025.
|Baca juga: Ini Unitlink Berdenominasi Dolar yang Raih Unitlink Award 2025
|Baca juga: Pengumuman, Program Mudik Bersama BUMN Kembali Digelar, Buruan Daftar!
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan, industri asuransi umum dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Bahkan, ia menilai, di 2025 tidak akan lebih baik dari 2024. Tetapi hal itu tidak menutup keyakinan AAUI terhadap pertumbuhan asuransi umum di tahun ini.
“Tapi tentunya kita dari industri perasuransian khususnya industri asuransi umum tetap mempunyai optimistis bahwa pertumbuhan akan terjadi di 2025,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

