Media Asuransi, GLOBAL – Swiss Re mengingatkan prospek jangka menengah untuk sektor asuransi mobil bakal penuh tantangan. Tekanan tersebut berasal dari biaya klaim yang meningkat, perubahan tren mobilitas, serta tekanan ekonomi dan lingkungan yang terus berlanjut.
Dalam laporannya bertajuk ‘Shifting Gears in a Changing Landscape – A Global Perspective of Motor (Re)insurance‘, Swiss Re menyebutkan asuransi mobil, yang menyumbang sekitar 40 persen dari sektor asuransi properti dan kecelakaan senilai 2,2 triliun dolar AS, kini berada dalam tekanan dari berbagai arah.
|Baca juga: Kejagung Periksa 2 Orang Saksi terkait Perkara Asuransi Jiwasraya
|Baca juga: Atasi Permasalahan Sampah, PP Properti (PPRO) Ajak Pengembang Properti Adopsi Praktik Berkelanjutan
Dilansir dari Insurance Asia, Senin, 28 April 2025, sepanjang 2024, tercatat hampir 90 juta kendaraan ringan terjual secara global, semuanya membutuhkan asuransi mobil wajib yang mencakup tanggung jawab pihak ketiga dan kerusakan kendaraan.
Meskipun frekuensi kecelakaan menurun karena fitur keselamatan kendaraan yang lebih baik dan berkurangnya jarak tempuh usai covid-19, namun tingkat keparahan kecelakaan justru meningkat akibat kecepatan tinggi dan gangguan saat mengemudi.
Kompleksitas kendaraan modern dan inflasi turut mendorong naiknya biaya perbaikan dan pengobatan, yang memberikan tekanan tambahan terhadap profitabilitas perusahaan asuransi. Swiss Re juga memperingatkan tarif baru, kelangkaan suku cadang, dan gangguan rantai pasok diramal semakin meningkatkan keparahan klaim dan memperpanjang waktu perbaikan.
|Baca juga: OJK Akui Perang Tarif AS Berpotensi Tingkatkan Risiko Klaim Asuransi Kredit
|Baca juga: Laba Bersih BFI Finance (BFIN) Tumbuh 12% Jadi Rp405,5 Miliar di Kuartal I/2025
Cuaca ekstrem seperti banjir dan badai es juga menambah kerugian pada sektor asuransi kerusakan kendaraan, dan dinilai belum sepenuhnya tercermin dalam premi saat ini.
Menurut Chief Underwriting Officer Casualty Swiss Re Laure Forgeron, sektor ini harus bersiap menghadapi kendaraan masa depan yang lebih terhubung, otonom, berbagi penggunaan, dan berbasis listrik, yang akan membutuhkan penyesuaian besar dalam model asuransi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

