Media Asuransi, GLOBAL – The National Reinsurance Corporation of the Philippines (Nat Re) mencatat peningkatan laba bersih signifikan pada 2023. Kondisi itu didorong oleh perbaikan kinerja underwriting dan peningkatan hasil investasi.
Menurut laporan AM Best, Nat Re menunjukkan kekuatan neraca yang solid dengan kapitalisasi yang disesuaikan risiko, berdasarkan Best’s Capital Adequacy Ratio (BCAR), yang tetap berada di level terkuat hingga akhir 2023. Meski demikian, pertumbuhan premi yang signifikan sedikit menekan kapitalisasi tersebut.
|Baca juga: RBC Turun Signifikan, Pengamat: Berpotensi Pukul Kepercayaan Masyarakat terhadap Industri Asuransi!
|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024
Dilansir dari laman Insurance Asia, Selasa, 15 Oktober 2024, portofolio investasi Nat Re dinilai memiliki risiko moderat, dengan sebagian besar aset berupa surat utang Pemerintah Filipina. Namun, eksposur terhadap risiko bencana alam dikelola melalui program retrocesi.
Rasio pengembalian ekuitas (ROE) rata-rata perusahaan dalam lima tahun terakhir (2019-2023) tercatat sebesar 3,6 persen. Kinerja underwriting 2023 membaik berkat penurunan rasio beban akibat lebih rendahnya biaya akuisisi dan manajemen dibandingkan dengan premi yang diperoleh.
|Baca juga: AAUI Sebut Ekuitas 40 Perusahaan Asuransi Turun Imbas Penerapan PSAK 117
|Baca juga: OJK Klaim Berikan Waktu Cukup untuk Industri Asuransi Tingkatkan Modal Minimum, Apa Iya?
Namun, rasio kerugian terdampak negatif oleh penguatan cadangan dan kerugian pada portofolio non-jiwa. Selain itu, pendapatan investasi, terutama dari bunga dan dividen, turut berkontribusi positif terhadap laba keseluruhan.
AM Best menilai profil bisnis Nat Re sebagai netral. Sebagai satu-satunya perusahaan reasuransi domestik di Filipina, Nat Re diuntungkan oleh hubungan kuat dengan perusahaan asuransi lokal dan akses ke bisnis melalui cession wajib.
Nat Re juga memanfaatkan peluang dari inisiatif pemerintah dan pengembangan layanan baru, seperti peluncuran fasilitas underwriting, untuk meningkatkan volume bisnis di luar batas yang diwajibkan.
|Baca juga: RBC Anjlok, OJK Peringatkan Asuransi Jangan Lengah Kelola Risiko!
|Baca juga: RI Deflasi 5 Bulan Beruntun, Begini Kata OJK Dampaknya terhadap Industri Asuransi
Pada 2023, diversifikasi geografis portofolio underwriting semakin meningkat dengan pertumbuhan bisnis di sektor non-properti, terutama dari perjanjian pertanian asing. Namun, AM Best menegaskan, manajemen risiko underwriting tetap menjadi faktor krusial bagi keberlanjutan kinerja Nat Re ke depan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News