1
1

Perusahaan Asuransi Syariah Diminta Tidak Hanya Buat Produk Eksklusif untuk Komunitas Muslim

Presiden Direktur Manulife Syariah Indonesia Fauzi Arfan. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Manulife Syariah Indonesia atau Manulife Syariah Indonesia menyebutkan nilai literasi dan inklusi keuangan syariah di Tanah Air masih sangat rendah. Hal ini bisa diantisipasi dengan menciptakan produk asuransi yang inovatif dan inklusif bagi masyarakat.

Presiden Direktur Manulife Syariah Indonesia Fauzi Arfan mengungkapkan industri asuransi harus hadir dengan meluncurkan produk-produk yang inovatif dan inklusif. Fauzi menekankan agar perusahaan asuransi syariah jangan hanya membuat produk asuransi syariah yang eksklusif untuk komunitas Muslim semata karena hal tersebut bisa terkotak dengan sendirinya.

|Baca juga: Ma’ruf Amin Jadi Ketua DPS, Bos Manulife Syariah: Merasa Terpanggil untuk Membantu Kita

|Baca juga: Bank Indonesia Angkat Bicara tentang Pegawai BI Diduga Bunuh Diri

“Nah itu yang sebenarnya menjadi strateginya kami juga ke depannya bahwa sebentar lagi kita akan meluncurkan produk baru kita yang disebut dengan MPS Flexi, yang memang itu punya nilai lebih karena memiliki fleksibilitas,” jelasnya, Selasa, 27 Mei 2025.

Produk baru yang akan diluncurkan ini dipercaya dapat membuat orang lebih mudah memahami produk asuransi syariah. Menurut Fauzi, masih banyak calon nasabah yang sulit memahami produk apa yang mau dibeli, sehingga akhirnya mereka tidak inklusif atau bahkan tidak jadi membeli produk tersebut.

“Di Indonesia ini masyarakatnya lebih banyak yang realistisnya. Muslim dominan, betul. Muslim realistis yang lebih dominan,” ungkap Fauzi.

|Baca juga: Robert Kiyosaki Ungkap Alasan Kontroversial Kenapa Banyak Orang Tetap Miskin

|Baca juga: Likuiditas Perbankan Membaik, LPS Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Melesat di Kuartal III

Hal tersebut yang akhirnya menjadikan nasabah lebih banyak memilih produk asuransi konvensional dibandingkan dengan asuransi syariah. Fauzi berpendapat jika nasabah diterangkan dengan produk yang lebih mudah dipahami seperti pembayaran, dan syarat serta ketentuannya berlaku maka akan jauh lebih diterima.

“Dan itu mungkin menjadi strategi. Kalau ini dilakukan oleh semua pelaku, tentunya akan meningkatkan inklusi secara nasional,” tutup Fauzi.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post LPS Gelontorkan Ratusan Miliar untuk Digitalisasi BPR, Kapan Siap Jalan?
Next Post Emiten Sawit Milik Haji Isam (JARR) Bagi-Bagi Dividen Tunai sebesar Rp52,15 Miliar
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or