Media Asuransi, GLOBAL – AM Best memprediksi premi asuransi non-jiwa di India akan mengalami peningkatan dalam jangka menengah. Hal ini didorong oleh perkembangan ekonomi negara, meningkatnya permintaan asuransi, serta reformasi regulasi yang bertujuan meningkatkan penetrasi asuransi dan inklusi keuangan.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Kamis, 23 Januari 2025, pada tahun fiskal 2024 yang berakhir 31 Maret, sektor asuransi non-jiwa India mencatatkan pertumbuhan premi dua digit, dengan sektor asuransi kesehatan dan kendaraan bermotor menjadi pendorong utama.
|Baca juga: BPJS Kesehatan: JKN Sudah Lengkap, Jika Mau Lebih, Tambah Asuransi Swasta
|Baca juga: Xolare RCR Energy (SOLA) Raih Kontrak senilai Rp416,97 Miliar
Otoritas Pengatur dan Pengembangan Asuransi India (IRDAI) telah memperkenalkan berbagai inisiatif dalam kerangka ‘Bima Trinity’, seperti ‘Bima Sugam’ yang merupakan pasar asuransi elektronik, ‘Bima Vistaar’ sebagai produk asuransi gabungan, dan ‘Bima Vaahak’ yang berfokus pada distribusi asuransi untuk perempuan.
Pemerintah India juga melakukan liberalisasi pasar asuransi dan mendorong pemanfaatan teknologi untuk efisiensi distribusi. Pertumbuhan ekonomi India yang mencapai 8,2 persen pada FY 2024, yang dipicu oleh pengeluaran infrastruktur dan konsumsi rumah tangga yang meningkat, diperkirakan semakin mendukung sektor asuransi non-jiwa.
Meskipun ada pertumbuhan premi, namun sektor ini menghadapi tantangan berupa kerugian underwriting yang terus berlanjut akibat masalah disiplin harga, penipuan, dan persaingan yang ketat di pasar, terutama dalam asuransi kesehatan dan kendaraan bermotor.
|Baca juga: Kebakaran di Los Angeles Berpotensi Buat Perusahaan Asuransi Korea Selatan Merugi Rp950 Miliar
|Baca juga: Prabowo dan Jajaran Bahas Kebijakan Strategis Devisa Hasil Ekspor, Berikut Hasilnya!
IRDAI juga telah mengeluarkan peraturan baru mengenai ‘biaya manajemen’ yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan disiplin dalam underwriting. Selain itu, liberalisasi kata-kata tarif yang berlaku mulai 1 April 2024 memungkinkan perusahaan asuransi mengubah syarat polis, yang diharapkan mendorong inovasi produk dan pengelolaan risiko yang lebih baik.
Namun, dalam jangka pendek, perubahan ini diperkirakan dapat menyebabkan tekanan harga lebih tinggi dan praktik underwriting yang lebih longgar di pasar yang sudah sangat kompetitif.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tarif Asuransi Komersial di Asia Ambruk di Kuartal I/2025, Ini Biang Keladinya!
Senin, 28 April 2025Asuransi Mobil di Dunia Dihantui Kenaikan Klaim, Swiss Re Beri Peringatan Ini!
Senin, 28 April 2025
