Media Asuransi, GLOBAL – Kebakaran hebat di Los Angeles, California, meninggalkan luka mendalam bagi para pemilik rumah yang kehilangan segalanya. Mereka kini harus berjuang untuk mendapatkan ganti rugi dari perusahaan asuransi.
Bagi yang memiliki asuransi, proses klaim tidak mudah. Banyak pemilik rumah harus menghadapi tumpukan dokumen dan perjuangan panjang yang bisa memakan waktu berbulan-bulan. Kerugian ekonomi akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai US$52 hingga US$57 miliar.
Menurut Amy Bach dari United Policyholders, beberapa perusahaan asuransi berusaha mengurangi jumlah pembayaran dengan berbagai cara, seperti menggunakan penilai klaim lepas atau perangkat lunak yang fokus menekan biaya. Ia juga menyoroti adanya kontrak asuransi dengan bahasa yang rumit, membuat klaim semakin sulit dipahami.
|Baca juga: Obligasi Medco Energi (MEDC) Tahap III 2025 Mulai Dicatatkan di BEI
|Baca juga: Kebakaran hutan di LA akan Membuat Kekacauan Pasar Asuransi Rumah di California
Lebih buruk lagi, beberapa perusahaan menolak memberikan perlindungan untuk rumah di daerah rawan kebakaran seperti Pacific Palisades dan Altadena. Akibatnya, pemilik rumah harus mengandalkan program asuransi darurat negara yang mahal dengan batas klaim hanya US$3 juta per rumah, jauh dari nilai rumah yang hancur.
Dikutip dari The Guardian, Selasa, 14 Januari 2025, kondisi ini diperparah dengan rencana kenaikan premi asuransi. Perusahaan besar seperti State Farm, AllState, dan Farmers menyebut alasan kenaikan adalah meningkatnya risiko bencana dan biaya konstruksi tinggi, terutama di California.
Namun, para aktivis konsumen menilai perusahaan asuransi seharusnya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana melalui premi yang dibayarkan selama ini.
Data menunjukkan, perusahaan asuransi di AS meraup laba besar, mencapai US$87,6 miliar pada 2023, dan diperkirakan naik menjadi US$130 miliar pada 2024. “Mereka memiliki sumber daya untuk membayar klaim,” kata Douglas Heller dari Consumer Federation of America.
|Baca juga: AXA Mandiri Membayar Klaim dan Manfaat Lebih dari Rp6,6 Triliun Hingga Akhir Kuartal III/2024
|Baca juga: Sequis Ingatkan Nasabah Asuransi untuk Manfaatkan Masa Free Look Period, Ini Penjelasannya!
Departemen Asuransi California kini mencoba menarik perusahaan asuransi kembali ke pasar dengan regulasi baru, namun kebijakan ini menuai kritik karena dikhawatirkan memicu kenaikan premi yang lebih tinggi.
Di tengah situasi ini, korban kebakaran diimbau untuk mencatat semua interaksi dengan penilai klaim dan pihak terkait agar klaim mereka diproses secara adil. Dengan ancaman bencana yang semakin sering, konsumen harus lebih waspada untuk memastikan hak mereka terpenuhi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News