Media Asuransi, JAKARTA – PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) kini mulai memperluas cakupan produk asuransi parametrik ke sektor pertanian kakao dengan sebelumnya berfokus pada petani kopi.
Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak mengungkapkan proses pengembangan asuransi parametrik ini cukup memakan waktu, bahkan mencapai satu tahun. Mulai dari tahap penilaian hingga pengajuan produk ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) termasuk diskusi yang mendalam dilakukan untuk memastikan produk ini dapat memenuhi kebutuhan pasar.
|Baca juga: BNI (BBNI) Teken Fasilitas Pinjaman US$600 Juta dari Konsorsium Bank Asing
Karena itu, Zurich Syariah saat ini lebih memilih ekspansi pada produk yang memiliki risiko serupa, sehingga proses perizinannya dapat lebih cepat dan tidak harus melalui pengajuan ulang ke OJK.
“Kakao adalah pilihan yang cocok karena mereka juga terpapar oleh risiko cuaca yang sama,” jelas Hilman, dalam diskusi terbatas di Jakarta, Selasa, 12 November 2024.
Ia mengakui permintaan untuk komoditas lain seperti padi, bawang, atau cabai merah keriting sering muncul. Namun, risiko yang memengaruhi gagal panen di komoditas tersebut biasanya bersifat multidimensi, sehingga lebih sulit untuk ditangani dengan pendekatan parametrik berbasis cuaca.
|Baca juga: Canara HSBC Life Luncurkan Dana Manufaktur India, Ini Tujuannya!
|Baca juga: Laba Astra Life Melonjak 1.549,39% per September 2024
“Strategi kita sekarang ini ya, kita cari yang serupa dulu deh,” ujarnya.
Zurich Syariah memfokuskan ekspansi ke sektor-sektor yang faktor risikonya lebih sederhana dan sejalan dengan parameter yang telah mereka kembangkan untuk kopi dan kakao, sehingga dapat memberikan perlindungan yang efektif dan efisien bagi para petani di Indonesia.
Di samping itu, dengan pendekatan asuransi parametrik berbasis cuaca ini, klaim dapat diproses secara transparan menggunakan data satelit publik, tanpa melibatkan prosedur klaim rumit.
“Kenapa kita memilih produk parametric weather index? Karena semangatnya adalah punya produk yang inovatif dan simple, mudah dijelaskan, dan proses klaimnya mudah serta transparan,” jelas Hilman.
|Baca juga: Diterpa Isu Gagal Bayar Klaim, Begini Tanggapan Bos Prudential!
|Baca juga: Kasus Prudential Viral di TikTok, Pengamat Ungkap Masalah Utama Penolakan Klaim Asuransi
Pendekatan ini memungkinkan Zurich Syariah memantau data satelit terkait curah hujan setiap bulan. Ketika parameter terpenuhi, klaim secara otomatis berjalan, tanpa perlu laporan manual dari petani.
Selain itu, Zurich Syariah juga melihat pentingnya edukasi finansial bagi petani, di mana sekitar 80 persen dari mereka belum memiliki rekening bank. Sehingga, Zurich Syariah turut mendorong inklusi finansial dengan mengedukasi petani untuk membuka rekening demi memudahkan transaksi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News