Direktur Bisnis PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life). Bianto Surodjo. Menjelaskan bahwa kinerja unitlink Allianz Life tahun 2021 dan 2022 cukup baik. Di tahun 2021 premi unitlink growth 14,2 persen dan komposisinya lebih dari 75,6 persen dari total premi (audited). Sedangkan, di 2022 premi unitlink decline 25,5 persen, komposisinya 70,9 persen dari total premi perseroan (unaudited).
Sedangkan dari sisi dana kelolaan, di tahun 2021 sebesar Rp34,70 triliun (tidak termasuk DPLK) dan 2022 adalah Rp37,63 triliun (tidak termasuk DPLK). “Di 2022, dana kelolaan turun diakibatkan oleh sentimen negatif dari ekonomi global seperti inflasi di beberapa negara, kenaikan suku bunga agresif dari Amerika, kekhawatiran resesi global, dan Zero Covid policy yang diterapkan oleh China serta ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina,” jelas Bianto kepada Media Asuransi.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja produk unitlink, Allianz Indonesia senantiasa berupaya memberikan perlindungan bagi lebih banyak masyarakat sesuai kebutuhan (to insure more people). Allianz Indonesia akan terus mengembangkan dan berinovasi pada beragam solusi perlindungan asuransi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bianto mengatakan bahwa Allianz mengoptimalkan kanal distribusi yang ada untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas, melakukan inovasi dalam produk, layanan, dan pengembangan digital ecosystem untuk mendukung pertumbuhan bisnis. “Allianz Indonesia juga selalu mendukung upaya OJK untuk meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat terkait produk asuransi, termasuk unitlink,” tuturnya.
Disebutkan hingga akhir Desember 2022, Allianz Life Indonesia memiliki 33 fund unitlink yang aktif dipasarkan. Berdasarkan dana kelolaan fund unitlink per Desember 2022, fund yang memiliki dana kelolaan terbesar adalah Fund Smartlink Rupiah Equity Fund dengan underlying aset saham sebesar Rp9, 2 triliun.
Sedangkan dana kelolaan fund Smartlink Rupiah Balanced Fund yang merupakan fund campuran, dengan underlying saham dan obligasi yaitu Rp1,8 triliun. Kemudia dana kelolaan fund Smartlink Fixed Income dengan underlying obligasi adalah Rp1,6 triliun.
“Unitlink adalah produk jangka panjang, sehingga pemilihan unitlink fund oleh nasabah lebih berorientasi jangka panjang dan disesuaikan profil risiko masingmasing nasabah,” tutur Bianto.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News