1
1

UMKM Pertamina Berhasil Kantongi Transaksi Rp4,2 Miliar saat Gelaran INACRAFT 2024

Pelaku UMKM menyediakan fasilitas QRIS untuk melakukan pembayaran. | Foto: Media Asurnasi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Dalam gelaran The International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2024, sebanyak 29 UMKM binaan Pertamina berhasil menyelesaikan transaksi hingga Rp4,2 miliar. Angka itu tumbuh sebesar 40 persen melebihi ekspektasi yang ditargetkan oleh Pertamina yaitu sebesar Rp3 miliar.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan Booth UMKM Pertamina mendapat respons positif dari pembeli potensial baik dalam maupun luar negeri dan sukses memperkenalkan kerajinan lokal Indonesia ke masyarakat domestik dan mancanegara.

|Baca: HUT ke-44, Ini Kata Pendiri dari Media Asuransi

“Tingginya antusiasme pengunjung pada booth UMKM binaan Pertamina di ajang INACRAFT 2024 terbukti dengan total penjualan yang diraih hingga mencapai Rp4,2 miliar selama lima hari pameran berlangsung,” ujarnya, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 4 Maret 2024.

Pada Inacraft 2024 ini, Pertamina menampilkan banyak UMKM baru tapi tetap dengan kualitas produk terbaik karena melalui proses kurasi sangat ketat. Java Kulit Indonesia, UMKM asal Kota Balikpapan salah satu peserta Inacraft 2024 binaan Pertamina dengan produk yang sukses menarik perhatian banyak pengunjung meskipun di awal omzetnya kurang dari Rp1 juta.

Gilang, pemilik Java Kulit Indonesia tidak putus asa, melainkan semakin aktif memerhatikan karakteristik pengunjung yang berbeda dari konsumen pada umumnya di Balikpapan. “Hari pertama saya memberikan diskon untuk produk tertentu, besoknya saya coba jual produk tanpa diskon, tujuannya untuk mengetes minat pasar,” ujarnya.

Namun strategi tersebut gagal, karena tidak ada pengunjung yang melirik produknya apa lagi belanja. Alhasil omzet di hari kedua pameran anjlok dari hari sebelumnya, yaitu dari Rp7 juta menjadi Rp750 ribu saja.

Menurut Gilang, adanya perbedaan selera fesyen antara konsumen Balikpapan dan Jakarta menjadi salah satu kendala yang dihadapi. Oleh karena itu, produk yang kurang diminati dan old school ia jual dengan harga modal agar produksi produk tetap bisa berputar.

Konsep ‘penasaran’

Kemudian, Gilang mulai menjajal konsep ‘penasaran’, di mana pengunjung diberikan informasi bahwa Balikpapan memiliki produk kulit asli yang berkualitas, serta produknya merupakan salah satu unggulan di kota yang berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Strategi tersebut berhasil, pengunjung banyak berdatangan dan berbelanja sehingga omzet pun meningkat berkali lipat, hingga ratusan juta rupiah. Bahkan Gilang mendapatkan penawaran dari buyer asal Singapura.

Hal serupa juga dialami Menday Craft, UMKM Rumah BUMN Serdang Bedagai Sumut dengan produk sandal slipper pandan dan tikar pandan laut sudah ludes terjual sejak hari ke-4, sebelumnya sudah sempat melakukan penambahan stok pameran hingga tiga kali, namun produknya kembali habis diborong.

Begitu juga dengan UMKM Lady’s Fashion and Creativity, UMKM binaan Rumah BUMN Aceh Tamiang ini menjadi incaran pengunjung pameran, khususnya produk rok lilit dengan bordiran khas aceh, serta tas yang juga berhiaskan bordir. Hingga hari terakhir pameran, booth-nya tidak henti di sambangi pengunjung, terbukti 100 pcs tas bordir siap di kirim kepada pelanggan baru.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tok! BNI Resmi Rombak Jajaran Direksi
Next Post PLN Sukses Operasikan Energi Bersih PLTS di IKN Nusantara

Member Login

or