Media Asuransi, JAKARTA – PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power berhasil menyambung Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke jaringan transmisi atau sinkronisasi tahap I sebesar 10 Megawatt (MW) dari total 50 MW.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan dengan beroperasinya PLTS ini maka kawasan IKN dialiri listrik dari energi ramah lingkungan. PLN berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah membangun IKN dengan konsep forest city yang pintar, indah, dan ramah lingkungan.
|Baca: Penutupan Perdagangan: IHSG dan Rupiah Kompak Tak Bertenaga
Selain memanfaatkan tenaga surya, PLN akan memanfaatkan potensi hidro seperti sungai dan danau yang ada di sekitar IKN.
“Kami all-out mendukung infrastruktur kelistrikan hijau di IKN. Ini akan menjadi Ibu Kota terbaik di mana semuanya akan berbasis state of the art of technology, sumber energi bersih untuk IKN didukung teknologi pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) yang paling mutakhir dan indah secara estetika,” imbuh Darmawan, dikutip dari keterangannya, Senin, 4 Maret 2024.
Bisa beroperasi tepat waktu
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menambahkan pihaknya yakin PLTS IKN bisa beroperasi tepat waktu dan bisa digunakan melistriki IKN saat upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.
“Sinkronisasi tahap pertama dengan kapasitas 10 MW telah berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kami akan lanjutkan dengan sinkronisasi untuk 40 MW sisanya dan lakukan uji coba hingga nanti PLTS ini bisa beroperasi komersial melistriki IKN,” ucap Ruly.
PLTS IKN 50 MW menjadi pionir pembangkit EBT di kawasan IKN. Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada November 2023. PLTS ini dibangun di lahan dengan luas 80 hektare dengan 21.600 panel surya dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 337 pekerja.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News