Media Asuransi, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sulit mencapai angka lima persen di tahun ini. Hal itu lantaran dipicu adanya ketidakpastian global dan sejumlah kebijakan yang belum dihadirkan pemerintah untuk mendongkrak aktivitas perekonomian.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto mengatakan jika ditelisik terlihat inflasi bergerak stabil. Namun, aktivitas ekonomi di Tanah Air mengalami perlambatan. Tidak dipungkiri pemerintah sudah memberikan stimulus berupa diskon tarif listrik untuk masyarakat.
“Cuman khawatirnya adalah dengan diskon ini ada beban yang harus ditanggung pemerintah,” kata Rully, dalam Media Day: March 2025 by Mirae Asset, Rabu, 12 Maret 2025.
|Baca juga: Mirae Asset Sekuritas Siap Manjakan Nasabah Tajir via Layanan Sage Club
|Baca juga: Mirae Asset Sekuritas: Pelaku Pasar Menantikan Penurunan Suku Bunga Acuan BI
Apalagi, beberapa waktu terakhir indeks dolar AS terus mengalami penguatan. Dampaknya nilai tukar rupiah harus tertekan. “Yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir sepertinya indeks dolarnya turun dari 107 ke sekitar 103 atau kurang lebih menguat lima persen. Sementara yang terjadi adalah rupiahnya malah melemah,” kata Rully.
Rully menambahkan kondisi tersebut membuat prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia berada di posisi yang mengkhawatirkan. Selain sentimen dari ketidakpastian global, lanjutnya, juga diakibatkan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.
“Kebijakan-kebijakan yang dilakukan memang menjadi semacam kekhawatiran, untuk (pertumbuhan ekonomi) tidak mencapai target 5,2 persen. Selama tiga bulan ini, bahkan ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi tidak mencapai lima persen, sementara asumsinya di 5,2 persen,” ucap Rully.
Meski demikian, dirinya memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah yang sudah memberikan diskon tarif listrik karena bisa berdampak positif terhadap menopang daya beli masyarakat. Apalagi, kondisi tersebut juga didukung oleh insentif bagi tarif tiket pesawat.
|Baca juga: Pelni Berikan 9.250 Tiket Gratis untuk Mudik Lebaran 2025, Berikut Syarat dan Informasinya!
|Baca juga: Update Terbaru: Kejagung Periksa 1 Saksi Baru terkait Perkara Asuransi Jiwasraya
“Pemberian diskon tarif listrik sudah cukup baik, untuk menopang masyarakat dan daya beli menengah ke bawah. Di bulan puasa ini pemerintah juga mengumumkan adanya intensif bagi tarif tiket pesawat kelas ekonomi, dan dengan perkembangan tersebut saya rasa tekanan inflasi akan lebih rendah dengan inflasi di tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

