1
1

Gelar ISEF, BI Dorong Sinergi Ekosistem Syariah Nasional untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Wapres Indonesia ke-10 dan ke-12, M Jusuf Kalla (keenam dari kiri) Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (kelima dari kiri), Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (ketujuh dari kiri) bersama stake holder Eksyar, saat pembukaan ISEF 2024. | Foto: BI

Media Asuransi, JAKARTA – Sinergi dalam ekosistem ekonomi dan syariah (eksyar) nasional berperan penting untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif, berdaya tahan, dan berkelanjutan. Hal ini menjadi kunci untuk mencapai visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia.

Sebagai langkah nyata mencapai hal tersebut, dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta, 30 Oktober 2024, diresmikan  empat program strategis. Pertama, Aplikasi Halal Traceability guna memperkuat ekosistem jaminan ​produk halal, melalui pengembangan sistem informasi penelusuran bahan produk dari sisi hulu hingga ke tangan konsumen (from farm to table).

Kedua, penguatan ekosistem usaha syariah melalui program digitalisasi pondok pesantren yang mencakup digitalisasi sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit bisnis, pencatatan keuangan dan pengelolaan administratif pesantren. Ketiga, inisiasi pengembangan produk Sharia Restricted Investment Account (SRIA) untuk mendukung pembiayaan investasi perbankan syariah pada proyek-proyek spesifik.

|Baca juga: OJK Terbitkan Tiga Pedoman Produk Perbankan Syariah

Keempat, Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI) sebagai upaya akselerasi peningkatan literasi dan inklusi eksyar secara kolaboratif dan komprehensif menggunakan pemodelan system dynamics secara holistik.

ISEF 2024 merupakan penyelenggaraan ke-11 yang mengangkat tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan” dan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

Airlangga Hartarto menyampaikan ekonomi syariah dan industri halal berperan strategis dalam memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global. Dengan jumlah penduduk muslim mencapai 87 persen, Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan eksyar. “Dalam State of The Global Islamic Economy (SGIEI) Report, pada tahun 2023 Indonesia menempati posisi ketiga,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 31 Oktober 2024.

|Baca juga: Ekonomi dan Keuangan Syariah Punya 3 Peran Penting

Selain itu, kontribusi eksyar dalam PDB yang mencapai 48,71 persen dan berperan dalam mendukung pemberdayaan UMKM menjadi peluang bagi pengembangan eksyar. Dalam rangka mendukung Asta Cita kedua yang dicanangkan oleh Pemerintah, diperlukan upaya untuk mendorong kemandirian ekonomi nasional, termasuk peran eksyar.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengapresiasi program utama yang diluncurkan dalam ISEF 2024 khususnya Halal Traceability yang dapat mendorong digitalisasi produk halal dan percepatan sertifikasi halal bagi produk-produk UMKM Indonesia. “Sinergi ekosistem eksyar yang lebih inklusif sangat diperkukan untuk pengembangan ekonomi syariah yang lebih luas dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” tegasnya.

Terkait dengan capaian ISEF 2024, Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan peran penting ISEF dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia yang tecermin pada semakin terbentuknya ekosistem eksyar yang terintegrasi, penguatan kelembagaan dan dukungan regulasi dalam pengembangan eksyar baik nasional maupun daerah, dan penguatan leadership di berbagai fora Islamic International Organization.

|Baca juga: Pangsa Pasar Perbankan Syariah Naik Menjadi 7,33%

Pada ISEF 2024 terdapat kebaruan yang diusung antara lain: (i) penguatan leadership pada fora internasional, seperti penyelenggaraan 33rd Governing Board (GB) Meeting International Islamic Liquidity Management (IILM), Kolaborasi Internasional High-Level Seminar Eksyar, dan World Zakat & Waqf Forum (WZWF), (ii) penguatan kolaborasi event antara ISEF dan kegiatan berskala nasional dan internasional, dan (iii) peningkatan skala penyelenggaraan Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) dan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF).

Perhelatan ISEF ke-11 diselenggarakan sepekan di Jakarta Convention Center (JCC) mulai 30 Oktober sampai dengan 3 November 2024, dengan rangkaian kegiatan terdiri dari seminar/talkshow bertaraf nasional dan internasional, business matching, International Halal Showcase, Tabligh Akbar, Muslim Travel Expo, Indonesia International Islamic School and Education Expo (IN2ISE), dan Halalicious Culinary Festival, serta rangkaian kompetisi.

Penyelenggaraan ISEF ke-11 merupakan kolaborasi sejumlah lembaga dan mitra strategis eksyar nasional maupun internasional yang berkomitmen dalam mendukung peran ekonomi dan keuangan syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post APRA Perketat Pengawasan Pengeluaran Pengelola Dana Superannuation, Apa Itu?
Next Post Kerugian Tertanggung Akibat Bencana Alam Global Tembus US$102 Miliar di Kuartal III/2024

Member Login

or