Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja positif PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI di kuartal III/2024 tidak terlepas dari transformasi digital yang dilakukan perseroan tahun ini. Pada 5 Juli 2024 BNI meluncurkan aplikasi perbankan digital terbaru wondr by BNI. Kemudian, BNI memperkenalkan New BNIdirect pada 9 Oktober 2024.
Wakil Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan BNIdirect untuk memenuhi kebutuhan pelayanan segmen wholesale banking yang memfasilitasi transaksi bisnis nasabah dan debitur bisnis secara digital. “Fitur terbaru single sign on untuk BNIdirect memungkinkan nasabah mengakses berbagai layanan perbankan segmen bisnis melalui satu platform terintegrasi,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 26 Oktober 2024.
|Baca juga: BNI AM Dikabarkan Akuisisi Schroder, Ini Jawaban Manajemen BNI (BBNI)
Menurut Putrama, pada akhir kuartal III/2024, nilai transaksi melalui BNIdirect meningkat 15,3 persen year on year menjadi Rp5.743 triliun. Dengan jumlah transaksi naik 28,6 persen yoy mencapai 878 juta transaksi. “Penguatan digital banking ini menjadikan operasional layanan BNI semakin efisien dan efektif,” katanya.
Adapun untuk segmen ritel, aplikasi terbaru mobile banking wondr by BNI mengalami pertumbuhan yang signifikan. Jumlah pengguna layanan BNI Mobile Banking dan wondr by BNI, meningkat 14,8 persen yoy menjadi 17,9 juta pengguna. Transaksi digital banking juga tumbuh signifikan, mencapai 1,04 miliar transaksi atau naik 40,9 persen, dengan nilai transaksi yang meningkat 26,2 persen yoy menjadi Rp1.104 triliun.
|Baca juga: BNI AM Dikabarkan Akuisisi Schroder, Ini Jawaban Manajemen BNI (BBNI)
Hal ini menunjukkan bahwa solusi perbankan digital BNI dapat memenuhi berbagai kebutuhan nasabah dengan baik. “Meskipun baru berjalan kurang dari tiga bulan, wondr by BNI sudah menunjukkan pertumbuhan yang menarik. Sebanyak 70 persen dari nasabah tabungan BNI dikontribusikan oleh nasabah pengguna wondr by BNI. Pengguna aktif yang melakukan transaksi di platform ini mencapai 50 persen,” jelas Putrama.
Dia jelaskan, kedua layanan digital tersebut turut mendukung produk unggulan BNI lainnya yaitu Xpora. Produk ini merupakan solusi yang menawarkan pelayanan digital kepada para pelaku UKM berorientasi ekspor yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis hingga memperluas pasar.
Adapun total kredit untuk nasabah ekspor hingga September 2024 mencapai Rp31 triliun dari Rp19,1 triliun pada Desember 2021 dengan CAGR 19,2 persen. Total nasabah yang sudah terlayani mencapai 44.000 UKM. “Sektor manufaktur dan perdagangan dari bidang perikanan, produksi kayu, tekstil dan kerajinan tangan, mendominasi bisnis di Xpora,” tutur Putrama.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News