1
1

Peringkat Bank Commonwealth Ditegaskan AAA dengan Outlook Stabil

Bank Commonwealth resmi mengantongi sertifikasi ISO 27001, yang merupakan standar internasional terkait keamanan informasi. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Commonwealth (PTBC) di ‘AAA(idn)’ dan Peringkat Nasional Jangka Pendek di ‘F1+(idn)’. Outlook Peringkat Jangka Panjang adalah Stabil. Peringkat utang senior dari bank tersebut juga telah diafirmasi di ‘AAA(idn)’.

“Peringkat Nasional ‘AAA(idn)’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar yang paling rendah dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 3 Juni 2024.

Fitch memaparkan peringkat Nasional ‘F1(idn)’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap penerbit atau kewajiban lain di negara yang sama. Di bawah skala Peringkat Nasional lembaga tersebut, peringkat ini ditetapkan ke risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara atau serikat moneter yang sama. Di mana profil likuiditas sangat kuat, “+” ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.

|Baca juga: Bank Commonwealth Resmi Jadi Bagian dari OCBC

Peringkat Nasional PTBC mencerminkan pandangan Fitch mengenai kemungkinan besar dukungan luar biasa yang tepat waktu dari induk baru, yang berperingkat lebih tinggi, PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBCI, BBB/Stabil/bb+), jika diperlukan. OCBCI, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC, AA-/Stabil/aa-) yang berbasis di Singapura, secara efektif memiliki 100% saham PTBC mulai 1 Mei 2024.

Fitch menilai OCBCI memiliki kemampuan yang signifikan untuk mendukung PTBC mengingat tingginya peringkat kredit yang didorong oleh dukungan dari induk. Kami berpendapat bahwa sumber daya dari OCBC akan tersedia bagi OCBCI untuk mendukung PTBC, jika diperlukan, dan besarnya dukungan tidak akan signifikan dibandingkan dengan grup tersebut.

PTBC menyumbang sekitar 6% dan 10% dari aset dan ekuitas induk perusahaan pada akhir tahun 2023, namun kurang dari 1% dari aset dan ekuitas grup.

“Kami menilai bahwa induk PTBC dan induk utama PTBC mempunyai kecenderungan yang tinggi untuk memberikan dukungan guna menghindari kerusakan reputasi terhadap grup jika PTBC mengalami gagal bayar. OCBC telah mengidentifikasi Indonesia sebagai salah satu dari empat pasar inti grupnya dan akuisisi PTBC menunjukkan komitmen jangka panjang bank tersebut terhadap operasi lokalnya, dalam pandangan kami.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Perdagangan Pagi Merekah, 182 Saham Dapat Rapor Hijau
Next Post Agung Podomoro (APLN) Cetak Laba Bersih Rp346,2 Miliar pada Kuartal I/2024

Member Login

or