1
1

Wall Street Bervariasi, Dolar AS Pamer Kekuatan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup di wilayah beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu dengan Nasdaq Composite yang kaya teknologi sekali lagi didukung oleh minat baru terhadap produsen dan perancang cip seperti Nvidia.

Mengutip The Business Times, Jumat, 18 Oktober 2024, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,4 persen hingga ditutup pada rekor baru di 43.239,05. Sementara indeks S&P 500 yang berbasis luas turun kurang dari 0,02 persen hingga ditutup pada 5.841,47.

|Baca juga: Perkuat Bisnis dengan GCG, Jasindo Tumbuh Positif di 2024

|Baca juga: Industri Asuransi Didorong Terapkan Praktik Ramah Lingkungan, Buat Apa?

Sementara itu, Nasdaq Composite yang sarat teknologi naik kurang dari 0,04 persen hingga ditutup pada 18.373,61, karena raksasa perancang cip Nvidia melihat harga sahamnya naik 0,9 persen di belakang kenaikan 9,8 persen pada saham produsen cip TSMC pada hasil kuartal ketiga yang kuat.

Dolar menguat

Di sisi lain, dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam 11 minggu pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu terjadi setelah data menunjukkan penjualan ritel AS meningkat sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan pada September, meningkatkan keyakinan ekonomi AS tetap kuat.

Hal ini mengikuti reaksi mata uang yang relatif tenang terhadap keputusan Bank Sentral Eropa untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, seperti yang diharapkan. Penjualan ritel AS naik 0,4 persen bulan lalu setelah kenaikan 0,1 persen yang tidak direvisi pada Agustus. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel akan naik 0,3 persen.

|Baca juga: Liam Payne Sempat Kecanduan Alkohol Sebelum Meninggal, Sinyal Penting Punya Asuransi Kesehatan Mental?

|Baca juga: Pengguna Paylater Kian Bergairah di Tengah Deflasi, Kredivo Jaga Mitigasi Risiko

“Secara marjinal, hal ini mengonfirmasi ekonomi AS masih relatif tangguh,” kata Kepala Global FX Jefferies Brad Bechtel, di New York.

Indeks dolar terakhir naik 0,16 persen pada 103,70, setelah naik setinggi 103,87, tertinggi sejak 2 Agustus. Dolar menguat karena para pedagang memperkirakan Federal Reserve yang kurang dovish dan pada saat yang sama ketika para pedagang menyesuaikan diri dengan cara lain untuk tempat-tempat seperti ECB dan Bank of England.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Market Brief: Wall Street Ditutup Beragam, Data Pengangguran AS Membaik
Next Post Toba Pulp Lestari Hentikan Aktivitas Pabrik Pulp, Ini Penyebabnya!

Member Login

or