Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi, yang bertanggung jawab mengelola risiko keuangan serta menyediakan mekanisme pemulihan untuk bencana alam, kini semakin terdampak oleh hilangnya alam dan perubahan iklim. Lebih dari separuh ekonomi global, setara dengan US$44 triliun, bergantung pada alam, yang membuat sektor ini rentan terhadap krisis lingkungan.
Di Australia, modal alam mengalami penurunan signifikan, dengan 10 dari 18 ekosistem terancam runtuh. Menurut Insurance Council of Australia (ICA), hilangnya keanekaragaman hayati dan keruntuhan ekosistem menjadi ancaman besar dalam satu dekade mendatang.
|Baca juga: Ian F. Natapradja Diangkat Jadi Dirkeu Avrist General
|Baca juga: PFI Mega Life Insurance akan Spin Off Unit Syariah dengan Mendirikan Perusahaan Asuransi Syariah Baru
“Kehilangan keanekaragaman hayati dan keruntuhan ekosistem merupakan ancaman serius yang harus dihadapi oleh industri asuransi di masa depan,” jelas ICA, dilansir dari Insurance Asia, Kamis, 17 Oktober 2024.
Pemerintah dan institusi keuangan semakin menyadari pentingnya pemulihan alam sebagai bagian dari solusi jangka panjang. Pada Desember 2022, lebih dari 180 negara mengadopsi Kerangka Keanekaragaman Hayati Global di COP15 di Montreal, yang bertujuan untuk membalikkan penurunan alam secara global.
|Baca juga: Singapura Batalkan Aksi Akuisisi Income-Allianz, Apa Alasannya?
|Baca juga: Ketua Umum AAUI Prediksi Kinerja Industri Asuransi Bakal Cerah di 2025
Perkembangan ini menunjukkan perusahaan asuransi perlu beradaptasi dengan transisi menuju praktik ramah lingkungan. Ini mencakup pengintegrasian pertimbangan alam ke dalam strategi underwriting dan investasi mereka.
“Perusahaan asuransi harus mulai memikirkan cara-cara untuk mengadaptasi strategi bisnis mereka agar lebih ramah lingkungan,” kata ICA.
Di kancah internasional, solusi berbasis alam membantu perusahaan asuransi dalam mengurangi risiko terkait perubahan iklim dengan melindungi aset yang diasuransikan. Di Australia, perusahaan asuransi memiliki peluang besar untuk memajukan praktik-praktik ramah lingkungan, sekaligus mengatasi tantangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan hilangnya alam.
|Baca juga: Mau Coba Investasi Properti untuk Cari Cuan? Coba Baca Informasi Berikut Ini!
|Baca juga: Reksa dana Aman atau Bikin Deg-degan? Ini 4 Mitos dan Fakta yang Perlu Kamu Tahu!
Dekade mendatang dianggap sebagai masa krusial untuk bertindak. ICA menegaskan perusahaan asuransi Australia perlu mengambil langkah-langkah proaktif, meski belum ada kerangka regulasi yang sepenuhnya dikembangkan. Tujuannya untuk mendorong transisi menuju masa depan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News