1
1

Diskon PPnBM Dorong Pertumbuhan Asuransi Kendaraan Bermotor

Media Asuransi – Kebijakan pemerintah untuk memberikan diskon pajak, yakni penurunan tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor segmen sampai dengan 1.500 cc, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis asuransi umum. Harapan ini disampaikan oleh Direktur Utama BRI Insurance, Fankar Umran, saat dimintai tanggapan mengenai kebijakan insentif penurunan tarif PPnBM mobil ini. 

“Terkait dengan Pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) kami berharap dapat mendorong bisnis asuransi kendaraan tahun ini. Sebab, kami dapat melihat bahwa daya beli masyarakat akan kendaraan bermotor berpotensi tumbuh. Selain itu juga, dengan semakin menggeliatnya industri otomotif diharapkan dapat menunjang pergerakan dan ketahanan ekonomi nasional secara keseluruhan,” kata Fankar Umran. 

Baca juga: Menkeu: Mau Diskon PPnBM Mobil 100 persen, Beli Mobil Paling Lambat Mei

Pemerintah telah mengeluarkan regulasi terkait kebijakan diskon pajak untuk kendaraan bermotor telah disahkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 20/PMK.010/2021, yang mengatur kebijakan insentif penurunan tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor segmen sampai dengan 1.500 cc kategori sedan dan 4×2, serta memiliki local purchase minimal sebesar 70 persen dengan mengacu kepada Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 169 Tahun 2021.

Besarnya PPnBM Kendaraan Bermotor ditanggung oleh Pemerintah diberikan secara bertahap yaitu 100 persen untuk Masa Pajak Maret – Mei 2021, sebesar 50 persen untuk Masa Pajak Juni – Agustus 2021, dan 25 persen untuk Masa Pajak September – Desember 2021.

Kebijakan ini diharapkan mampu mendorong konsumsi rumah tangga kelas menengah yang terkendala di tahun 2020 karena pandemi. Jika angka penjualan mobil meningkat di tahun ini, maka industri asuransi umum akan mendapat berkah, berupa kenaikan jumlah mobil baru yang diasuransikan.

Fankar Umran menyatakan bahwa perseroan optimistis akan ada pertumbuhan lini bisnis asuransi kendaraan bermotor terkait dengan adanya PPnBM tersebut. “Dari peningkatan daya beli, masyarakat lebih memilih membeli mobil baru sehingga diharapkan mereka juga langsung melakukan proteksi terhadap mobilnya melalui asuransi. Dengan ini, kami memperkirakan bisnis asuransi kendaraan bermotor akan tumbuh positif di tahun 2021,” tuturnya. 

Baca jugal: BRI Insurance Gandeng Futuready Permudah Akses Nasabah

Mengenai berapa besar potensi pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor di tahun ini, seiring berlakunya aturan tersebut, Fankar menyatakan bahwa premi lini bisnis kendaraan bermotor akan terus meningkat. Dengan demikian maka portofolio lini bisnis asuransi kendaraan bermotor di perseroan, juga akan meningkat. “Perkiraan porsi premi asuransi kendaraan 2021 mencapai 10 persen. Sebelumnya, di tahun 2020 porsi asuransi kendaraan sebesar 7,5 persen,” jelasnya. 

Peningkatan porsi ini, didukung dengan ekosistem digital yang dimiliki BRINS dalam distribusi asuransi kendaraan bermotor. Perseroan terus melakukan inovasi dan kolaborasi di berbagai platform digital, sehingga akan memudahkan masyarakat dalam menjangkau asuransi kendaraan bermotor.

Baca juga: Pemerintah Perpanjang Pemberlakuan Insentif Pajak 

Salah satu inovasi yang dilakukan, saat ini BRINS fokus memberikan kemudahan dalam mengakses, sehingga masyarakat dapat memilih perlindungan asuransi sesuai kebutuhan (customized) bagi existing maupun potential customer BRINS yang utamanya dapat diakses melalui aplikasi BRINS Mobile. “Sehingga kami optimistis dengan ekosistem BRINS yang ditambah dukungan pemerintah melalui PPnBM akan semakin memudahkan masyarakat dan memberikan stimulus terhadap ekonomi nasional, juga pertumbuhan bisnis asuransi,” kata Fankar Umran. 

Sementara itu, Senior VP Communication & Customer Service Management Asuransi Astra. Laurentius Iwan Pranoto, mengakui bahwa kebijakan tersebut berfungsi sebagai stimulus agar industri otomotif lebih bergairah dan pada gilirannya roda ekonomi masyarakat bergerak. “Asuransi motor vehicle sebagai industri pendukung. Adanya tantangan atau kebijakan di industri otomotif tentu akan berpengaruh terutama di pasar mobil baru. Mengenai (asuransi kendaraan bermotor) tumbuh berapa, saya belum bisa komentar,” katanya saat dihubungi Media Asuransi. Edi/Ken/Wiek

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indonesia Rawan Bencana Alam Industri Asuransi Harus Siap
Next Post BNPB and BMKG Data Being Used for Catastrophe Modelling

Member Login

or