Begitu juga dalam hal keuangan. Tujuan keuangan merupakan target yang ingin dicapai, untuk mewujudkannya dibutuhkan alokasi dana yang cukup besar. Contohnya adalah memiliki rumah, menikah dengan biaya sendiri, berhaji, dan menyekolahkan anak di sekolah bagus.
Mungkin Anda pernah mendengar seseorang yang bergaji besar, katakanlah dua digit, namun tidak memiliki tabungan sama sekali. Sementara orang yang gajinya lebih kecil atau setara UMR memiliki tabungan, bahkan dana darurat.
Baca juga: Tips Banting Setir Pekerjaan Di Tengah Pandemi Covid-19
Setiap orang memiliki beban finansial yang berbeda. Misalnya seseorang yang bergaji besar tersebut ternyata merupakan sandwich generation yang harus menanggung hidup dua generasi. Sedangkan seseorang yang bergaji kecil mungkin hanya hidup sendiri dan tidak memiliki tanggungan
Akan tetapi, banyak juga orang yang sulit menabung karena gaya hidupnya yang boros. Semakin tinggi penghasilan, semakin tinggi pula gaya hidupnya.
Di sinilah memiliki tujuan menjadi hal penting. Seperti apapun beban finansialmu, memiliki tujuan keuangan akan membuat hidupmu lebih terarah. Tujuan keuangan akan membuatmu memiliki:
Keuangan yang lebih tertata
Katakanlah tujuan keuanganmu adalah memiliki rumah dengan cara KPR. Umumnya bank hanya memperbolehkan rasio utang tidak melebihi 30 persen penghasilan.
Ini artinya, jika pengasilan bulananmu sebesar Rp9 juta, maka cicilan maksimal KPR adalah Rp3 juta.
Lebih bisa mengontrol keinginan
Tujuan keuangan akan membuatmu lebih bisa mengontrol keinginan. Meski gawai keluaran terbaru begitu menggoda, keinginan ini mesti dikesampingkan demi tujuan.
Anda akan terlatih untuk membedakan mana kebutuhan dan keinginan.
Lebih giat mencari sumber pemasukan lain
Hidup lebih berarti
Kok dia bisa beli rumah padahal gajinya tidak sebesar saya? Kok bisa dia memberangkatkan orangtua naik haji? Yang Anda lihat mungkin hanya bagus-bagusnya saja. Padahal, bisa jadi itu sudah menjadi tujuan keuangan mereka dan untuk mewujudkannya dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Yuk, putuskan tujuan keuanganmu agar hidupmu lebih bermakna.
Tips Memutuskan Tujuan Keuangan
Sekarang Anda sudah mengetahui betapa pentingnya punya tujuan keuangan dalam hidup. Tujuan keuanganmu di usia 20-an, tentu akan berbeda dengan usia 40-an. Kebutuhan, keinginan, dan skala prioritas akan berubah seiring bertambahnya usia.
Berapapun usiamu, hal-hal berikut tetap menjadi pegangan dalam menetapkan tujuan keuangan:
Realistis
Jika tujuan keuangan tercapai, Anda pasti semangat untuk mewujudkan yang berikutnya bukan? Untuk itu, buatlah tujuan keuanganmu serealistis mungkin.
Misalnya daripada membeli rumah yang harganya Rp1 miliar, mungkin akan lebih mudah bagimu untuk membeli rumah yang harganya Rp500 juta.
Spesifik
Tujuan yang spesifik akan membuatmu lebih mudah dalam mengatur strategi. Misalnya jika targetmu adalah mengumpulkan Rp25 juta untuk DP rumah dalam 1 tahun, maka paling tidak kamu harus menyisihkan Rp2 juta setiap bulannya.
Punya target waktu
Target waktu atau deadline akan membuatmu lebih terpacu. Selain itu deadline juga membuatmu lebih mudah dalam mengukur kemajuan dalam setiap tahapnya.
Dalam hidup, mewujudkan tujuan keuangan tidak selalu mulus. Berbagai hambatan mungkin terjadi yang mengancam kestabilan finansial.
Salah satu musibah yang sering terjadi adalah sakit, kecelakaan, atau bencana alam. Di sinilah peran asuransi menjadi penting. Asuransi berperan sebagai pengalihan risiko, pembayaran ganti rugi, pembayaran santunan, dan tentunya memberikan perlindungan.
Sebagai contoh, jika Anda mengalami sakit dan membutuhkan biaya tidak sedikit, ada asuransi kesehatan yang akan menanggung biaya pengobatan. Dengan demikian, Anda tetap bisa menabung untuk mewujudkan tujuan keuanganmu.
Jadi selain menetapkan tujuan keuangan, pikirkan juga risiko dan hambatan yang bisa mengganggu. Pertimbangkan untuk membeli asuransi agar finansialmu tetap terlindungi. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News