1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Teler Bank sedang menghitung uang. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pekan ini ditutup di level Rp14.290 per dolar AS. Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :

A.  Perkembangan nilai tukar 10-14 Januari 2022

Pada akhir hari Kamis, 13 Januari 2022

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.290 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,39 persen.
  3. DXY melemah ke level 94,79.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 1,70 persen.

|Baca juga: Inflasi November 0,73 persen mtm, Bank Indonesia Berkomitmen Jaga Stabilitas Harga

Keterangan:

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).  

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

 

Pada pagi hari Jumat, 14 Januari 2022

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.300 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun turun pada level 6,37 persen.

 

Aliran Modal Asing (Minggu II Januari 2022)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 80,59 bps per 13 Januari 2022 dari 76,97 bps per 7 Januari 2022.
  2. Berdasarkan data transaksi 10-13 Januari 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp8,65 triliun terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar Rp6,22 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp2,43 triliun.
  3. Berdasarkan data setelmen s.d 13 Januari 2022 (year to date/ytd), nonresiden beli neto Rp0,05 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp3,14 triliun di pasar saham.

|Baca juga: KSSK Menilai Kondisi Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal III/2021 Dalam Kondisi Normal

B.   Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali

  1. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Januari 2022, perkembangan harga pada Januari 2022 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,58 persen month to month (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Januari 2022 secara tahun kalender sebesar 0,58 persen ytd, dan secara tahunan sebesar 2,20 persen year on year (yoy).
  2. Penyumbang utama inflasi Januari 2022 sampai dengan minggu II yaitu komoditas bahan bakar rumah tangga (BBRT) sebesar 0,11 persen mtm, daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,08 persen mtm, beras, cabai rawit dan tomat masing-masing sebesar 0,04 persen mtm, minyak goreng dan sabun deterjen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,03 persen mtm, bawang merah dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen mtm, jeruk, bawang putih, dan mie kering instan masing-masing sebesar 0,01 persen mtm. Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi yaitu cabai merah -0,04 persen mtm dan tarif angkutan udara sebesar -0,02 persen mtm.

 

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi, Jumat, 14 Januari 2022. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ini Manfaat Asuransi Gempa Bumi yang Perlu Anda Tahu
Next Post Berada di Kawasan Rawan Bencana, Saatnya Miliki Jaminan Asuransi Bencana Alam

Member Login

or