Media Asuransi, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 (FSEA500) 2025, yang memuat 500 perusahaan terbesar di kawasan Asia Tenggara berdasarkan pendapatan tahun fiskal 2024.
Dalam daftar tersebut, Pupuk Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-69, naik dari peringkat ke-71 di tahun sebelumnya. Di tahun 2024, Pupuk Indonesia mencatatkan total pendapatan audited Rp81,6 triliun.
|Baca juga: Pupuk Indonesia Tanda Tangani Kerja Sama dengan Pengelola Blok Masela dan South Andaman
Vice President Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Cindy Sistyarani, mengatakan bahwa terpilihnya Pupuk Indonesia dalam daftar ini bukan hanya mencerminkan skala bisnis dari sisi pendapatan, namun juga menjadi indikator penting kepercayaan publik terhadap perusahaan yang mampu menjaga fundamental bisnis secara konsisten dan bertanggung jawab. Penghargaan ini turut menguatkan posisi Pupuk Indonesia sebagai BUMN strategis yang adaptif, efisien, dan berdaya saing global.
“Pencapaian ini mencerminkan konsistensi kami dalam memperkuat fundamental perusahaan melalui semangat efisiensi, inovasi teknologi, serta fokus pada kesejahteraan petani. Kami terus menjaga keseimbangan antara kinerja bisnis dan mandat strategis sebagai BUMN yang berperan dalam mendukung swasembada pangan nasional,” ujar Cindy dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu, 18 Juni 2025.
|Baca juga: Pupuk Indonesia Tekankan Penguatan Pasokan Bahan Baku Pupuk untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
Dia mengatakan bahwa Pupuk Indonesia secara konsisten menjalankan langkah-langkah penguatan proses bisnis melalui pendekatan berbasis teknologi. Di lini produksi, Pupuk Indonesia terus memperluas penerapan teknologi industri 4.0, seperti integrasi sistem big data dan Internet of Things (IoT), guna meningkatkan ketepatan pengendalian operasional dan efisiensi dalam proses produksi. Saat ini, lebih dari 32 ribu sensor telah terpasang di 48 fasilitas produksi Pupuk Indonesia untuk mendukung pemantauan secara real-time.
“Kami meyakini bahwa transformasi menyeluruh dari sisi operasional, digitalisasi, maupun pengembangan usaha, adalah kunci untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang. Masuknya Pupuk Indonesia dalam daftar ini turut mempertegas arah strategis perusahaan yang berpijak pada tata kelola yang baik, efisiensi operasional, dan keberpihakan kepada petani. Kami akan terus menjaga komitmen untuk memastikan akses pupuk yang tepat sasaran, merata, dan berkelanjutan di seluruh Indonesia,” tutur Cindy.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DBS: Hong Kong Jadi Investor Asing Paling Strategis dan Konsisten untuk Indonesia
Selasa, 24 Juni 2025Graha Layar Prima (BLTZ) Raih Pinjaman Rp264 Miliar dari Bank KB Bukopin
Selasa, 24 Juni 2025
