1
1

OJK Apresiasi FIFGROUP untuk Optimalkan Pembiayaan dengan Cerdas dan Bijak

FIFGROUP menggelar kegiatan Monthly Business Clinic (MOBIC) bertajuk Literasi Keuangan, Optimalkan Pembiayaan Dengan Cerdas dan Bijak. (kiri ke kanan ): Setia Budi Tarigan Operation Director FIFGROUP, Bernard Wijaya Kepala Market Conduct OJK, Rizal Edy Halim Ketua BPKN RI periode 2020-2023, Friderica Widyasari Dewi Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Margono Tanuwijaya CEO FIFGROUP, Esther Sri Harjati Human Capital, General Support, Corporate Communication, Environment Health Safety, Social Responsibility & Sustainability Director FIFGROUP, dan Daniel Hartono Chief Marketing Officer FIFGROUP. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – PT Federal International Finance (FIFGROUP) menggelar kegiatan Monthly Business Clinic (MOBIC) bertajuk ‘Literasi Keuangan, Optimalkan Pembiayaan dengan Cerdas dan Bijak’ dengan menggandeng  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) yang diselenggarakan secara hybrid, di Menara FIF Jakarta dan via zoom, Jumat, 15 September 2023.

Acara yang diadakan oleh anak usaha PT Astra International Tbk dan bagian dari Astra Financial ini merupakan rangkaian dari HUT FIFGROUP ke-34 dengan dihadiri lebih dari 1.200 peserta.

Sebagai keynote speaker dalam acara MOBIC adalah Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi. Dalam kesempatan itu dia mengatakan bahwa Indonesia mempunyai tantangan yang besar, dengan total populasi penduduk mencapai lebih dari 270 juta orang, tersebar di lebih dari 17 ribu pulau tapi memiliki indeks literasi di bawah 50 persen pada 2022 lalu.

“Ditambah dengan perkembangan era digital yang terjadi saat ini di mana pengguna internet di Indonesia telah mencapai lebih dari 200 juta orang, namun tidak disertai dengan literasi digital yang baik,” papar Frederica.

|Baca juga: MOXA dan FIFGROUP Jalin Kerja Sama dengan JNE EXPRES dan JNEI

Perempuan yang akrab disapa Kiki ini mengatakan, bahwa kondisi tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi Indonesia, tidak hanya bagi konsumen tapi juga bagi industri jasa keuangan.

CEO BRI Danareksa Sekuritas periode 2020-2022 ini, menjelaskan terdapat tiga kerentanan utama yang sering terjadi di masyarakat akibat kurangnya pemahaman literasi keuangan, yaitu tingkat pengaduan konsumen yang semakin meningkat, kemudian maraknya aktivitas keuangan ilegal dan kendala pemahaman akses permodalan khususnya untuk UMKM.

Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo, menargetkan indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai 90 persen di tahun 2024 mendatang. Peningkatan akses keuangan ini dinilai penting untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Hal ini sejalan dengan peningkatan literasi keuangan di masyarakat untuk selanjutnya siap menggunakan segala bentuk akses keuangan yang tersedia.

Friderica mengatakan bahwa pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan menjadi salah satu fondasi yang harus diperkuat, agar masyarakat dapat berperilaku bijak dan dapat mengambil keputusan finansial dengan tepat, terutama dalam lingkungan keuangan yang terus berubah“.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) FIFGROUP, Margono Tanuwijaya, dalam sambutannya mengatakan bahwa kehadiran para narasumber yang sangat kompeten di talkshow ini adalah bukti komitmen serius dari regulator. “Seperti OJK dan para pemangku kepentingan serta pelaku usaha jasa keuangan seperti FIFGROUP sebagai upaya bersama dalam mendukung peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat untuk memberikan informasi yang bermanfaat dan mendalam kepada masyarakat tentang keuangan,” jelasnya.

Pada acara talk show tersebut, Ketua BPKN RI periode 2020-2023, Rizal Edy Halim, memberikan wawasan tentang perlindungan konsumen dengan menyoroti bagaimana pemahaman tentang hak dan kewajiban konsumen dapat meningkatkan perlindungan bagi individu dalam bertransaksi di sektor jasa keuangan.

“Hak perlindungan konsumen adalah hak universal yang berlaku untuk setiap golongan. Perlindungan konsumen adalah landasan yang adil, yang memastikan bahwa setiap orang, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau pendidikan, memiliki hak untuk bertransaksi yang adil, layanan yang aman, dan informasi yang jujur tentang produk keuangan”, tutur Rizal.

Berdasarkan Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) 2022, Indonesia memiliki nilai 53,23 atau berada dalam kategori mampu. Artinya, konsumen mampu menggunakan hak dan kewajiban mereka untuk menentukan pilihan terbaik, termasuk menggunakan produk dalam negeri bagi diri dan lingkungannya.

|Baca juga: FIFGROUP Salurkan Pinjaman Tanpa Bunga Tahap 2, Bagi 260 UMKM se-Indonesia

Namun, satu dari tujuh parameter dimensi penilaian IKK harus mendapat perhatian  khusus karena angkanya terbilang rendah hanya 34,36 persen. Dimensi ini mencakup kemampuan konsumen untuk mengajukan keluhan atau komplain jika mereka mengalami masalah dengan produk atau layanan yang mereka beli.

“Hal tersebut menunjukan bahwa sebagian besar konsumen belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana mengajukan keluhan atau komplain dengan benar. Terkadang, bahkan keluhan yang mungkin tampak sepele pun dapat mengalami eskalasi hingga mencapai tingkat perselisihan hukum. Sehingga sangat penting untuk terus memberikan pemahaman dan literasi keuangan kepada konsumen atau masyarakat,” lanjut Rizal.

 

Peran Penting

FIFGROUP sebagai Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perkembangan industri keuangan yang sehat dan berkelanjutan. Operation Director FIFGROUP, Setia Budi Tarigan, menjelaskan bahwa sebagai perusahaan pembiayaan yang juga termasuk dalam PUJK. “Kami memahami bahwa tanggung jawab kami tidak hanya terbatas pada bisnis, tetapi juga pada perlindungan dan kesejahteraan konsumen,” katanya.

FIFGROUP meyakini bahwa konsumen yang memiliki pemahaman yang baik tentang produk dan layanan keuangan yang mereka gunakan akan dapat mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas. “Selain itu, sebagai PUJK, FIFGROUP berusaha untuk memberikan layanan yang transparan, adil, dan berkualitas kepada konsumen kami,” ungkap Setia Budi.

Seperti diketahui bahwa industri jasa keuangan memiliki peran penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada peran sektor keuangan itu sendiri, tetapi juga pada pemahaman dan kesiapan finansial masyarakat yang menjadi bagian penting dari ekosistem yang berjalan.

Hasil dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan perkembangan positif, dengan indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 49,68 persen, meningkat signifikan dari angka 38,03 persen pada 2019. Meskipun terdapat peningkatan, masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang belum memiliki pemahaman secara memadai mengenai karakteristik dan peraturan berbagai produk serta layanan di sektor jasa keuangan.

Perkembangan pesat dan digitalisasi di industri keuangan telah menciptakan sistem keuangan yang semakin kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, upaya bersama antara pemerintah, lembaga keuangan, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta dalam meningkatkan literasi dan pemahaman keuangan masyarakat menjadi sangat esensial.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rawan Penipuan, Ketua DPR Imbau Masyarakat Hindari Jasa PinPri
Next Post Nilai Ekspor Agustus 2023 US$22,00 Miliar

Member Login

or