Media Asuransi, JAKARTA – Kehadiran mobile banking mampu memudahkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi. Hal itu seperti memeriksa saldo, membayar tagihan, atau mentransfer uang antar rekening dengan mudah menggunakan smartphone dan koneksi internet.
|Baca juga: AIA Luncurkan “Rethink Healthy”
|Baca juga: Moxa Catatkan 4.300 Pengguna Baru Selama GIIAS 2024
Namun, kemudahan ini juga menyimpan risiko yang sering terabaikan, yaitu keamanan. Perlu upaya untuk menghindari menjadi korban kejahatan siber dan kehilangan uang. Dilansir dari laman HSBC, Jumat, 20 September 2024, berikut lima tips aman bertransaksi mobile banking yang dapat Anda terapkan:
1. Selalu gunakan aplikasi mobile banking resmi
Saat ini banyak penyedia layanan perbankan yang telah meluncurkan aplikasi mobile banking resmi. Aplikasi ini dihadirkan untuk memudahkan nasabahnya dalam mengelola rekening. Meski demikian, ada juga beberapa aplikasi palsu yang kerap menghantui pengguna. Untuk alasan keamanan, pastikan untuk selalu menggunakan aplikasi mobile banking resmi. Cara terbaik untuk menemukan aplikasi resmi seperti ini adalah dengan mengunjungi web resmi bank tempat Anda menyimpan uang.
|Baca juga: Negosiasi Restrukturisasi Utang Bikin Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Raih Opini WDP
2. Lindungi password
Masuk ke akun mobile banking bukanlah perkara yang mudah. Untuk bisa mengakses layanan di dalamnya, Anda harus memasukkan nama akun dan password. Inilah yang harus mendapat perhatian. Jaga password Anda dan pastikan hanya Anda sendiri yang tahu password tersebut. Jangan pernah memberitahu siapapun, termasuk keluarga ataupun pihak bank. Ingat, pihak bank tidak pernah menanyakan password Anda untuk alasan apapun. Jadi jika menemukan kasus seperti ini, bisa dipastikan itu adalah salah satu aksi penjahat siber.
3. Jangan pernah membagikan kode OTP
Kode OTP merupakan cara penyedia layanan mobile banking untuk memberi keamanan lebih kepada penggunanya. Kode ini biasanya akan dikirim sebagai kunci kedua untuk membuka akses ke rekening Anda. Sama seperti password, sifat dari kode OTP ini sangat rahasia. Karena itu, jangan pernah memberikannya kepada siappun, bahkan jika yang menanyakannya adalah pihak bank.
4. Jangan bertransaksi dengan Wi-Fi publik
Wi-Fi publik yang dimaksud di sini tidak hanya terbatas pada jaringan Wi-Fi di kafe atau di tempat-tempat tongkrongan. Wi-Fi kantor, sekolah dan universitas juga termasuk di dalamnya. Ingat, Anda tidak bisa mengetahui secara pasti siapa yang memantau aktivitas transaksi data dalam jaringan publik. Bisa saja ada pihak yang mematai-matai jaringan tersebut. Agar lebih aman, sebaiknya gunakan koneksi internet yang kontrolnya Anda pegang sepenuhnya atau menggunakan koneksi internet dari operator seluler.
|Baca juga: Industri Asuransi Indonesia Disebut Tengah Dilanda Awan Gelap, Apa Solusinya?
|Baca juga: Waspada Darurat Kasus Monkeypox di Indonesia Ala Allianz Life
5. Jangan menggunakan VPN
Cukup banyak yang salah paham dengan VPN. Karena membantu pengguna mengakses internet secara anonim, bukan berarti VPN membuat Anda aman 100 persen dari ancaman penjahat siber. Saat Anda mengakses sebuah situs melalui jaringan VPN, semua data yang Anda kirim dan Anda terima akan melewati penyedia VPN tersebut. Jadi ada kemungkinan data rahasia seperti nama akun dan password bisa ditangkap oleh penyedia layanan VPN. Selain itu, VPN juga membuat lokasi Anda menjadi kabur. Untuk transaksi mobile banking, ini jelas bukan hal yang bagus. Bahkan tidak sedikit sistem perbankan yang menolak akses pengguna yang menggunakan VPN.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News