1
1

OCBC Sebut 39% Anak Muda Menabung Cuman Buat Gaya Hidup, Kok Bisa?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) atau OCBC melalui data Financial Fitness Indeks (FFI) 2024 mencatat 39 persen anak muda di Indonesia memiliki tujuan utama menabung hanya untuk kebutuhan lifestyle. Hal ini menunjukkan generasi muda saat ini fokus pada kesenangan jangka pendek.

Hasil riset FFI 2024 juga menunjukkan 80 persen anak muda menghabiskan uang untuk menyesuaikan dengan gaya hidup teman-temannya, naik dari 73 persen di 2023. Menandakan potret akan Fear of Missing Out (FOMO) yang kuat masih terjadi di kalangan generasi muda.

Ini menggarisbawahi perlunya literasi keuangan yang lebih baik untuk membuat keputusan pengeluaran yang lebih bijak. Dengan memahami baik itu produk maupun layanan perbankan maka manfaat yang diperoleh bisa maksimal.

|Baca juga: Laba Bersih Citi Indonesia Naik 14% Jadi Rp1,3 Triliun di Kuartal II/2024

|Baca juga: Allianz Edukasi Kaum Ibu di Acara ISR dan Literasi AAJI di Batam

Menanggapi tren tersebut, Director Consumer Insights di NielsenIQ (NIQ) Indonesia Inggit Primadevi mengungkapkan, anak muda Indonesia sebenarnya sudah menunjukkan perubahan positif dalam perilaku keuangan dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi, mencatat keuangan, dan memiliki dana darurat.

Di antara mereka yang sudah mencatat keuangan, 41 persen sudah memiliki dana darurat (sebesar enam bulan gaji), angka ini naik sebesar 12 persen dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, anak muda yang belum melakukan pencatatan keuangan, baru 21 persen yang punya dana darurat.

“Hal ini menandakan peningkatan kesadaran akan literasi keuangan, bukan hanya dalam pengetahuan tapi juga dalam praktik, dengan memiliki dana darurat dan menerapkan kebiasaan mencatat keuangan mereka,” jelas Inggit, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 17 Agustus 2024.

Selain itu, anak muda yang punya tujuan utama menabung untuk kebutuhan lifestyle (barang mewah, hobi mewah, travelling), tetapi juga diiringi menabung untuk kebutuhan non-lifestyle (modal & aset/dana proteksi/investasi) cenderung lebih sehat secara finansial, di mana skor financial wellness mereka sebesar 44,16.

|Baca juga: 40 Bank Gulung Tikar dan 3.800 Lembaga Keuangan di China di Ambang Kebangkrutan

|Baca juga: AASI Gelar Workshop untuk Tingkatkan Kompetensi Pengawas Syariah Industri Perasuransian

Berdasarkan temuan ini, OCBC terinspirasi untuk mengajak generasi muda untuk menikmati hidup (FUN) sekaligus mengelola keuangan dengan tepat melalui layanan perbankan yang mudah diakses dan dipahami, serta mendorong kedisiplinan finansial dalam jangka panjang.

Executive Director Marketing & Lifestyle Business OCBC Amir Widjaya mengatakan FFI 2024 mempunyai tujuan utama yakni mendorong kebugaran finansial menyenangkan (FUNanciallyFIT) untuk semua tanpa terkecuali, di mana hasil riset tahun ini menunjukkan peningkatan kesehatan finansial di rentang penghasilan 5-15 juta serta kesadaran akan dana darurat.

|Baca juga: Heddy Pritasa Bergabung sebagai Board Member SEADRIF Insurance Company

“Ini merupakan pencapaian yang patut di apresiasi bagi generasi muda, di mana sisi lain merekapun harus paham memanfaatkan produk perbankan untuk keputusan finansial yang cerdas,” pungkas Amir.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 5 Tips Cerdas Terhindar dari Modus Penipuan saat Bertransaksi Daring
Next Post Mengenal Asuransi Syariah dan Potensinya di Indonesia

Member Login

or