Media Asuransi, GLOBAL – Aksi akuisisi dan merger global (M&A) tercatat meningkat signifikan dalam jumlah kesepakatan yang sudah diselesaikan di sepanjang 2024, dipimpin oleh kebangkitan kembali transaksi besar yang mendorong momentum hingga 2025. Hal ini terungkap dalam laporan WTW’s Quarterly Deal Performance Monitor (QDPM).
Pemimpin Konsultasi M&A Asia Pasifik WTW Max Wright mengungkapkan Jepang tetap menjadi pasar paling aktif di APAC pada 2024, sementara China mengalami penurunan yang diimbangi dengan pemulihan pada kuartal keempat.
|Baca juga: DBS: Lanskap Geopolitik dan Ekonomi Global di 2025 Tetap Kompleks
|Baca juga: Sri Mulyani Catat Pendapatan Negara Tembus Rp2.842,5 Triliun di 2024, Capai 101,4% dari Target!
“Kami melihat peningkatan jumlah perusahaan yang secara proaktif meningkatkan kemampuan M&A mereka dalam mengantisipasi peningkatan aktivitas kesepakatan,” ucapnya, dikutip dari laman resmi WTW, Rabu, 15 Januari 2025.
“Pasar tenaga kerja yang ketat tetap menjadi tantangan, namun para pembeli tetap percaya diri dalam kemampuan mempertahankan eksekutif kunci dengan persiapan dan kerangka kerja yang tepat,” tambahnya.
|Baca juga: MPM Insurance Raup Cuan hingga September 2024, Hasil Investasi yang Kuat Jadi Kunci!
|Baca juga: Usai Kebakaran di Los Angeles, Pemilik Rumah Kini Hadapi Tantangan Klaim Asuransi!
Dalam kemitraan dengan Pusat Penelitian M&A di Bayes Business School, data tahunan mencatat 710 kesepakatan bernilai lebih dari US$100 juta yang diselesaikan secara global sepanjang 12 bulan terakhir. Angka ini menunjukkan kenaikan 15 persen dibandingkan dengan 619 transaksi yang tercatat pada 2023.
Lonjakan signifikan terjadi pada transaksi besar dengan nilai antara US$1 miliar hingga US$10 miliar, terutama pada paruh kedua 2024. Tercatat 99 kesepakatan besar diselesaikan, meningkat 36 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, terdapat 162 transaksi besar sepanjang tahun, naik 21 persen dari 134 transaksi pada 2023. Sementara itu, 15 mega kesepakatan dengan nilai di atas US$10 miliar tercatat selesai pada 2024, meningkat dari 11 transaksi pada tahun sebelumnya.
|Baca juga: Bukalapak Tempatkan Mayoritas Sisa Dana IPO di Obligasi Pemerintah
|Baca juga: OJK Siapkan 3 Kebijakan Strategis untuk Dukung Pembiayaan Sektor Perumahan
Di kawasan Asia Pasifik (APAC), tercatat 163 kesepakatan diselesaikan, meningkat lima persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatat 155 transaksi. Eropa mencatat peningkatan 32 persen, sementara Amerika Utara naik 14 persen.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BCA dan Tiket.com Tawarkan Tiket Murah untuk Musim Libur Sekolah
Sabtu, 26 April 2025
