Media Asuransi, GLOBAL – AM Best menyatakan industri asuransi jiwa Jepang diproyeksikan tetap stabil berkat peningkatan pendapatan premi, profit inti yang stabil, strategi diversifikasi, dan transisi yang mulus ke rezim solvabilitas baru.
Pendapatan premi meningkat dalam dua tahun terakhir, didorong oleh penjualan produk tabungan sekali bayar. Pada 2022, permintaan produk ini, khususnya yang berbasis mata uang asing, melonjak akibat tingginya suku bunga luar negeri.
|Baca juga: PM India Luncurkan Program Bima Sakhi untuk Lahirkan 200 Ribu Agen Asuransi Wanita
|Baca juga: Jemaah Haji Reguler dan Petugas Haji Terlindungi JKN, Bagaimana Jika Masih Nunggak Iuran?
Pada 2023, produk berbasis yen juga mengalami peningkatan penjualan setelah Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga pada Maret, mengakhiri delapan tahun suku bunga negatif.
Meski populasi Jepang terus menurun dan menua, namun premi tahunan dari polis aktif tetap stabil. AM Best mencatat pertumbuhan penjualan produk tabungan ini bersifat sementara dan rentan terhadap fluktuasi suku bunga.
“Produk-produk ini memang berkontribusi pada pendapatan premi, tetapi margin keuntungannya yang tipis membatasi dampaknya pada laba perusahaan,” ungkap AM Best, dikutip dari Insurance Asia, Jumat, 13 Desember 2024.
Keuntungan inti perusahaan asuransi meningkat signifikan pada tahun fiskal 2023, didorong oleh penurunan pembayaran klaim terkait covid-19 dan pendapatan investasi yang lebih tinggi. Kenaikan ini dipengaruhi oleh melemahnya yen dan hasil investasi obligasi asing yang lebih besar.
Menghadapi tantangan demografis, perusahaan asuransi utama Jepang mulai mendiversifikasi bisnis mereka dengan memasuki pasar baru serta mengembangkan solusi pensiun dan manfaat karyawan. Langkah ini diharapkan mendukung pertumbuhan jangka panjang di tengah perubahan pasar.
|Baca juga: Bos PLN Yakin Swasembada Energi Jadi Pendukung Pertumbuhan Ekonomi Capai 8%
|Baca juga: Asuransi Umum Australia Diramal Tetap Cuan di 2025, Ini Alasannya!
Selain itu, pada tahun fiskal 2025, Otoritas Jasa Keuangan (FSA) akan menerapkan Insurance Capital Standard (ICS) yang berbasis nilai ekonomi. “Kami memperkirakan transisi ini akan meningkatkan manajemen risiko, transparansi, dan daya saing global asuransi Jepang,” pungkas AM Best.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News