1
1

Berikut Profil Mandiri Inhealth yang Bakal Diakuisisi IFG Life

Gedung Mandiri Inhealth. | Foto: qoala.app

Media Asuransi, JAKARTA – IFG Life mempunyai strategi bisnis untuk memperkuat lini asuransi kesehatan di sepanjang 2024 yang harapannya berdampak positif terhadap optimalisasi pertumbuhan. Salah satu jurus pamungkas yang dilakukan adalah melakukan aksi korporasi berupa akuisisi terhadap Mandiri Inhealth.

“Benar bahwa saat ini IFG Life berencana untuk melakukan pengambilalihan sebagian saham Mandiri Inhealth, sehingga kedepannya IFG Life akan memiliki 70 persen saham Mandiri Inhealth,” kata Sekretaris Perusahaan IFG Life Gatot Haryadi, kepada Media Asuransi.

Adapun PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth) telah memulai perjalanan bisnis di bidang penyedia program jaminan kesehatan komersial sebagai unit bisnis dari PT Askes (Persero) sejak 1992. Kala itu, perusahaan menyelenggarakan program jaminan kesehatan komersial dengan sistem managed care untuk perusahaan swasta, BUMN, dan institusi pemerintahan.

Sejalan dengan transformasi PT Askes (Persero) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan maka Mandiri Inhealth diakuisisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau Indonesia Financial Group (IFG).

|Baca juga: Begini Penjelasan Lengkap IFG Life tentang Aksi Akuisisi Mandiri Inhealth

Hal itu dengan memperoleh izin usaha di bidang asuransi jiwa berdasarkan surat dari Menteri Keuangan Nomor KEP-38/KM.10/2009. Akuisisi ini juga memberi akses ke pasar korporasi yang lebih luas serta kemampuan untuk memperluas infrastruktur provider layanan kesehatan untuk mendukung skema managed care.

Berikut perjalanan Mandiri Inhealth

1992

PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia telah memulai perjalanan bisnis di bidang penyedia program jaminan kesehatan komersial sebagai unit bisnis dari PT Askes (Persero).

2008

PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia resmi didirikan sebagai badan hukum oleh PT Askes (Persero) dan Koperasi Bhakti PT Askes (Persero)

2014

Kepemilikan saham PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dialihkan kepada konsorsium BUMN pada tahap I, yaitu PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (60 persen), BPJS Kesehatan (20 persen), PT Kimia Farma Tbk (10 persen), dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (10 persen). Tahun ini menandai tonggak penting dalam sejarah perusahaan, baik dari segi keuangan, keahlian maupun pemasaran dan distribusi.

2015

Bank Mandiri Melakukan akuisisi tahap kedua, dengan demikian komposisi kepemilikan saham menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (80 persen), PT Kimia Farma Tbk (10 persen), dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (10 persen).

2022

Terhitung sejak 16 Juni 2022 telah terjadi proses jual beli saham bersyarat yang menimbulkan perubahan pada komposisi kepemilikan saham Mandiri Inhealth yang menjadi Bank Mandiri tetap memiliki 80 persen, Kimia Farma tetap memiliki 10 persen, dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau Indonesia Financial Group (IFG) sekarang memiliki 10 persen Saham.

|Baca juga: Tinggalkan Great Eastern Life, Fauzi Arfan Gabung Chubb Life

Pada 31 Juli 2022, Mandiri Inhealth menggandeng PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) dan juga PT Metra Digital Investama (MDI Ventures) dengan bersama-sama mendirikan perusahaan PT FitAja Digital Nusantara (FDN) yang akan bertindak sebagai pengelola SuperApp FitAja!, aplikasi front-end layanan Kesehatan yang diciptakan dalam rangka memperluas akses Digital Healthcare SuperApp kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BUMD Jakarta Diminta Tingkatkan Sinergi Dukung Jakarta Global City
Next Post IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Ajaib Jagokan Saham BBNI, INCO, ULTJ

Member Login

or