Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi masih menghadapi tantangan besar dalam mengadopsi kecerdasan buatan (AI). Laporan GlobalData dan Verdict Media menyebutkan seperempat perusahaan asuransi kekurangan tenaga ahli berpengalaman dalam teknologi ini, sehingga menghambat penerapan AI secara optimal.
Hasil survei yang melibatkan lebih dari 120 pelaku industri menunjukkan 25 persen responden menganggap kurangnya keahlian internal sebagai penghalang utama integrasi AI.
|Baca juga: Profil Lengkap Jahja Setiaatmadja, Dirut BCA yang Naik ke Kursi Presiden Komisaris
|Baca juga: Reshuffle Kabinet, Berikut Daftar Lengkap Menteri dan Pejabat Negara Baru yang Dilantik Prabowo
Selain itu, masalah lain yang turut menjadi kendala adalah minimnya pemahaman pelanggan terhadap AI (21,3 persen), keraguan terhadap kesiapan teknologi ini (17,3 persen), serta rendahnya tingkat kepercayaan pelanggan (13,4 persen).
“Industri asuransi sudah paham potensi besar AI, tapi kurangnya tenaga ahli menjadi penghambat utama. Tanpa talenta yang tepat, perusahaan asuransi bakal kesulitan menerapkan solusi berbasis AI dengan maksimal,” ujar Associate Insurance Analyst GlobalData Charlie Hutcherson, dikutip dari Insurance Asia, Jumat, 21 Februari 2025.
Ia menambahkan perusahaan yang fokus pada pelatihan AI dan perekrutan tenaga ahli akan lebih unggul dalam persaingan. “Semakin cepat mereka mengatasi masalah ini, semakin besar peluang mereka untuk memimpin dalam adopsi AI di industri asuransi,” ucapnya.
|Baca juga: Bos OJK Beberkan Jurus Jitu untuk Tingkatkan Kualitas Emiten yang Mau IPO
Untuk mengatasi masalah ini, laporan tersebut merekomendasikan perusahaan asuransi untuk meningkatkan keterampilan karyawannya dengan pelatihan AI, analitik data, dan machine learning. Kolaborasi dengan universitas dan perusahaan teknologi juga dinilai bisa membantu membangun program pelatihan yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Di sisi lain, edukasi kepada pelanggan tentang manfaat AI serta transparansi dalam penggunaan teknologi ini menjadi langkah penting agar kepercayaan masyarakat terhadap sistem berbasis AI semakin meningkat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tarif Asuransi Komersial di Asia Ambruk di Kuartal I/2025, Ini Biang Keladinya!
Senin, 28 April 2025Asuransi Mobil di Dunia Dihantui Kenaikan Klaim, Swiss Re Beri Peringatan Ini!
Senin, 28 April 2025
