Media Asuransi, JAKARTA – MarComm Summit 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) November lalu di Jakarta, menjadi salah satu bentuk komitmen nyata industri asuransi jiwa dan lintas industri dengan pembahasan dari sisi regulasi, penyeimbangan profit, dampak dari lingkungan yang harus dikontrol, pemberdayaan perempuan, inisiatif green branding hingga cara membawa inisiatif Environment Social Governance (ESG) menjadi konten yang bermakna.
AAJI baru saja menyelenggarakan MarComm Summit 2024 mengambil tema “Redefining the Marketing Playbook for Sustainable Growth”. MarComm Summit sebuah forum strategis untuk membantu pelaku industri asuransi jiwa menghadapi ekspektasi masyarakat yang semakin tinggi terhadap komitmen perusahaan tanggung jawab Environment Social Governance (ESG) dan pemenuhan SDG (Sustainable Development Goals).
|Baca juga: Melalui MarComm Summit 2024, AAJI Bersama Anggotanya Konsisten Kejar Pertumbuhan Berkelanjutan
Di acara tersebut, Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI, Novita Rumngangun, mengingatkan seluruh pelaku industri asuransi jiwa pada semester I/2024 tingkat penetrasi tercatat masih stagnan dari 2023 dengan angka 0,8 persen. Hal ini mengingatkan kita untuk terus beradaptasi dan inovatif mengingat kita masih tertinggal jauh dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Novita mengatakan, melalui MarComm Summit 2024, AAJI ingin mengajak pelaku industri secara umum khususnya asuransi jiwa untuk mengharmoniskan profitabilitas dengan keberlanjutan dan teknologi, terutama kecerdasan buatan. “Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, kita dapat bersama-sama menciptakan dampak positif yang lebih besar dan memastikan semakin banyak keluarga terlindungi serta kesejahteraan masyarakat dan Indonesia meningkat,” ujar Novita.
AAJI rutin mengadakan workshop terkait ESG dengan harapan semakin banyak yang sadar bahwa pencemaran udara, air dan tanah memiliki dampak besar terhadap masa depan manusia khususnya di sektor kesehatan.
Langkah Nyata Asuransi
Langkah nyata perusahaan asuransi seperti yang dilakukan oleh Generali Indonesia dengan berkontribusi carbon offset sebesar tiga juta kilogram, sebagai bukti komitmen nyata Generali Indonesia pada keberlanjutan (sustainability).
|Baca juga: Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III/2024
“Sebanyak tiga juta kilogram carbon offset telah disumbang oleh tenaga pemasar dan nasabah PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia). Kontribusi tersebut merupakan hasil dari program PLAN & PLANT, yakni Generali Indonesia akan menanamkan satu pohon mangrove untuk setiap satu polis yang dibeli nasabah selama periode program, atau 1 Policy, 1 Mangrove,” kata Chief Marketing Officer Generali Indonesia, Vivin Arbianti Gautama, kepada Media Asuransi.
“Sejak diluncurkan pertengahan tahun 2023 lalu, program ini telah mendapatkan antusiasme nasabah dan tenaga pemasar Generali Indonesia, yang menghasilkan penanaman sebanyak lebih dari lebih dari 10.000 pohon mangrove di wilayah UNESCO Global Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. Proses penanaman bibit mangrove dilakukan dengan berkolaborasi dengan komunitas lokal di wilayah tersebut,” katanya.
Generali Indonesia dalam menjalankan komitmen sustainability, memiliki empat peran besar, yakni responsible investor, responsible insurer, responsible employer, dan responsible corporate citizen, karena dari setiap perannya Generali memiliki strategi dan program tersendiri yang bertujuan untuk terus mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dari berbagai sisi, baik ekonomi, sosial dan lingkungan.
|Baca juga: Dorong Transparansi dan Akuntabilitas Perusahaan Asuransi, AAJI Bentuk Internal Audit Forum
“Dalam pelaksanaan strategi keberlanjutan, Generali Indonesia percaya bahwa semakin banyak yang terlibat akan semakin besar dampak yang dihasilkan, untuk itulah kami melibatkan para pemangku kepentingan atau stakeholders termasuk karyawan, tenaga pemasar dan mitra bisnis, serta masyarakat umum,” paparnya.
Melalui program PLAN & PLANT, Generali Indonesia tidak hanya memberikan perlindungan nasabah dan keluarga untuk keamanan finansial, tapi juga melibatkan mereka untuk bersama-sama mempersiapkan masa depan bumi yang lebih baik untuk generasi penerus guna keberlangsungan kehidupan. Awal Mei 2024 lalu, Generali Indonesia juga mendukung program serupa yakni penanaman mangrove yang dilakukan oleh AAJI bersama perusahaan asuransi jiwa lainnya.
“Tanaman mangrove dipilih karena secara umum berfungsi sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi, habitat flora dan fauna, hingga pengendali bencana. Namun sayangnya kondisi mangrove di Indonesia tidak lepas dari tekanan deforestasi dimana lebih dari 50 persen hutan mangrove di Indonesia hilang selama 30 tahun terakhir, yang menjadikan Indonesia memiliki laju kerusakan hutan mangrove tercepat di dunia dan tercatat, ekosistem tanaman mangrove seluas 637.000 hektar dalam kondisi kritis,” ungkap Vivin.
Hal serupa juga dilakukan oleh PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life), Head of Marketing Communication BCA Life, Lely Pekih, kepada Media Asuransi mengatakan bahwa BCA Life bekerja sama dengan Yayasan Lindungi Hutan telah melakukan penanaman 1.999 pohon di Pantai Mangunharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah tahun lalu.
|Baca juga: Pesona Unitlink Terus Tergerus, AAJI Malah Bilang Begini!
“Hal ini dilakukan untuk mendukung tercapainya misi ekonomi keberlanjutan perusahaan. Penanaman pohon mangrove ini merupakan hasil kampanye 1 POLIS = 1 POHON yang dilakukan oleh BCA Life.
Kegiatan ini merupakan perwujudan komitmen BCA Life dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) yang diwajibkan oleh pemerintah. Diharapkan penanaman mangrove ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan seperti pengurangan abrasi, menyerap polusi udara serta menciptakan keanekaragaman hayati habitat hewan laut kecil di Pantai Mangunharjo.
AAJI telah melakukan beberapa kegiatan penanaman pohon, di antaranya: Tanaman mangrove di Batam: AAJI menanam 800 bibit mangrove di Batam dalam rangka TAA ke-37. Tanaman mangrove di Bandung Raya: AAJI menanam 2.000 pohon mangrove di kawasan Bandung Raya. Tanaman mangrove di Jakarta: AAJI menanam 2.000 bibit mangrove di Pantai Indah Kapuk (PIK) dan Pulau Tidung, Jakarta. Tanaman bakau di Batam: AAJI dan PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) menanam ratusan bibit bakau di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Batam.
AAJI melakukan kegiatan penanaman pohon sebagai bagian dari Program AAJI Peduli Bumi. AAJI juga mengkomunikasikan pentingnya penerapan ESG sejak 2023. Tujuannya adalah untuk mendukung kelangsungan bisnis jangka panjang, menjaga keseimbangan ekosistem, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News