1
1

Project Financing RDMP Kilang Pertamina Balikpapan Raih Penghargaan

Kantor Pusat Pertamina. | Foto: Pertamina

Media Asuransi, JAKARTA – Project Financing Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan memperoleh penghargaan ‘Asia Pacific – Petchem Deal of The Year’ dalam ajang Project Finance International (PFI) Awards Tahun 2023. PFI merupakan publikasi yang dimiliki oleh London Stock Exchange Group (LSEG).

Para profesional pembiayaan proyek di seluruh dunia mengandalkan analisis kesepakatan PFI untuk mengidentifikasi peluang dan melacak pesaing mereka. PFI merupakan penghargaan bergengsi bagi Pertamina Group khususnya PT Kilang Pertamina Internasional dan PT Kilang Pertamina Balikpapan bersama dengan legal advisor White & Case dan financial advisor Mizuho.

Penghargaan ‘Asia Pacific – Petchem Deal of The Year’ diterima Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman didampingi Direktur Keuangan KPI Fransetya Hasudungan Hutabarat dan Direktur Utama KPB Feri Yani dalam ajang ‘PFI Awards Dinner Tahun 2023’, di London, Inggris.

Taufik menjelaskan RDMP Balikpapan di Indonesia berhasil mencapai financial close pada Agustus 2023 dan menjadikannya sebagai salah satu pembiayaan proyek terbesar di Indonesia. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan kilang dan kapasitas operasionalnya.

|Baca juga: Pembiayaan Baru WOM Finance Melesat 28% Jadi Tembus Rp5,8 Triliun di 2023

“Ke depan diharapkan lebih banyak kilang Pertamina yang semakin efisiensi dan berkontribusi dalam pengurangan emisi –yang tentunya merupakan langkah positif dalam kelanjutan program emisi nol karbon pemerintah,” ungkap Taufik, dikutip dari keterangan resminya, Minggu, 25 Februari 2024.

Dalam penyelesaian project financing, proyek RDMP Balikpapan melibatkan empat Export Credit Agency (ECA) dan 22 Commercial Banks.

“Keberhasilan dalam pelaksanaan project financing proyek RDMP Balikpapan, mulai dari sizing project financing yang cukup besar yaitu sebesar US$3,1 miliar, project financing ini berhasil mendapatkan over-subscribed hingga US$4,39 miliar (142 persen) meskipun di tengah ekonomi dunia yang sedang bergejolak pada saat itu,” pungkas Taufik.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Beras Langka dan Mahal di pasaran, Legislator: Akibat Kebijakan Bansos yang Ugal-Ugalan!
Next Post Bukit Asam (PTBA) Genjot Beasiswa Pendidikan untuk Putus Rantai Kemiskinan

Member Login

or