Media Asuransi, JAKARTA – Crayon, pemimpin global dalam layanan dan inovasi TI yang berbasis di Olso, Norwegia, resmi masuk pasar Indonesia. Ini adalah bagian dari strategi global Crayon untuk berekspansi di Asia Pasifik, setelah membuka kantor di Singapura, Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Australia.
Sejak berdiri pada tahun 2002, Crayon fokus memberikan layanan TI yang mengoptimalisasi investasi teknologi pelanggan. Saat ini, operasional bisnis Crayon menjangkau lebih dari 35 negara.
“Pasar TI Indonesia adalah salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasifik (APAC). Digitalisasi dalam operasional bisnis menjadi lebih kritikal dibandingkan sebelumnya, dan perusahaan mencari teknologi yang dapat membuka segmen pasar atau pelanggan baru, sekaligus yang dapat membantu meningkatkan kinerja operasional bisnis,” kata Country Director Crayon Indonesia, Anissa Sharmanti, dalam siaran pers, Kamis, 23 September 2021.
|Baca juga: Pemerintah Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Di Crayon, jelasnya, pihaknya telah membangun keahlian selama lebih dari 20 tahun untuk menghadapi tantangan yang dibawa oleh adopsi dan manajemen cloud. “Kami yakin dapat membantu perusahaan, khususnya korporasi kecil, menengah dan besar, dalam perjalanan transformasi digitalnya, dan yakin bahwa inilah saat yang tepat untuk memasuki pasar Indonesia,” jelasnya.
Menurut proyeksi International Data Corporation (IDC), pasar cloud Indonesia akan tumbuh rata-rata 31% per tahun selama 5 tahun ke depan menjadi US$1,2 miliar pada tahun 2024, seiring pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Data terbaru Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa hanya 19% (sekitar 12 juta) UMKM yang telah onboarding di ekosistem digital.
Sebagai bagian dari pemberdayaan UKM menuju inklusi ini, Crayon tidak hanya menyediakan adopsi dan layanan cloud tetapi juga memperkuat layanan artificial intelligence (AI) di pasar Asia Tenggara dengan mendirikan AI Center of Excellence di Singapura untuk membantu dan mendukung UKM dalam perjalanan transformasi digital.
“Asia Pasifik adalah salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat terkait adopsi dan layanan cloud, dan kami melihat peluang besar dalam ekspansi kami di pasar tersebut,” kata CEO Crayon, Melissa Mulholland.
|Baca juga: Ekonomi Direset, Teknologi Informasi Mengambil Peran Kunci
Wakil Presiden Senior Crayon Asia Pasifik, Rhonda Robati, menambahkan bahwa pihanya sangat senang dapat mendirikan kantor di Indonesia yang menawarkan keahlian dan hubungan strategis dengan semua vendor teknologi terkemuka di kawasan ini. “Kunci percepatan pertumbuhan kami di APAC adalah menjadi perusahaan yang memihak pelanggan dan menjadi konsultan tepercaya bagi pelanggan kami,” katanya.
Sebagai pendatang baru dalam bisnis cloud Indonesia, strategi utama Crayon adalah menyediakan solusi migrasi cloud yang berfokus pada pelanggan berdasarkan efisiensi data dan biaya. International SOS, perusahaan layanan risiko kesehatan dan keamanan terkemuka di dunia, telah bekerja sama dengan Crayon dan mengalami penghematan biaya enam digit melalui pengoptimalan lisensi cloud.
Selain menganalisa sistem sendiri, Crayon juga mengatasi tantangan mendasar yang dihadapi dengan infrastruktur TI untuk memastikan perubahan diterapkan berdasarkan apa yang dibutuhkan sebagai sebuah organisasi. Crayon adalah mitra global dengan beberapa penyedia layanan cloud teratas. “Sebagai perusahaan teknologi dengan kemampuan multi-cloud, kami dapat menyesuaikan sesuai kebutuhan dan anggaran pelanggan kami,” jelas Anissa.
Dengan tim global dan pengalaman luas dalam layanan cloud, data, dan AI, Crayon sebagai pendatang baru di pasar Indonesia telah memiliki lebih dari 30 klien korporat dan perusahaan mengharapkan pertumbuhan pendapatan sebesar 300% dalam dua tahun ke depan. (Edi)
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News