1
1

Ekspor Batubara Indonesia ke Eropa Cetak Rekor Tertinggi

Media Asuransi, JAKARTA – Terbesar pertama dalam sejarah, ekspor batu bara dari Indonesia ke Eropa mencapai jumlah yang fantastis. Asosiasi Perusahaan Batu Bara Indonesia (APBI) mencatat, ekspor batu bara Indonesia ke Eropa mencapai hingga 3,5 juta ton sampai 4 juta ton sampai pada Oktober 2022 ini.

Seperti yang diketahui, Eropa memang sedang membutuhkan bahan baku batu bara untuk kebutuhan energi kelistrikan negaranya di tengah krisis energi yang sedang melanda negara-negara Uni Eropa tersebut.

Baca juga: Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi YTD 30 September 2022

Batu bara asal Indonesia menjadi substitusi impor Eropa tatkala, negara-negara tersebut mengenakan sanksi ekonomi berupa penyetopan batubara dari Rusia yang menjadi andalan mereka.

Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia menyebutkan, mengacu data unofficial, sampai pada Oktober 2022 ini sudah ada hampir 4 juta ton batu bara untuk dikirimkan ke beberapa negara di Eropa.

Hendra bilang, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, volume ekspor batu bara Indonesia ke Eropa biasanya kurang dari 1 juta ton per tahun. “Tentu saja jumlah tersebut ada peningkatan yang signifikan. Ini memang belum angka resmi, kalau memang jumlahnya segitu (4 juta ton) ini yang terbesar (sepanjang sejarah),” terang Hendra.

Baca juga: Harga Emas Spot Masih Berpotensi Lanjutkan Penguatan

Hendra memang belum bisa menyebutkan secara pasti, negara-negara Eropa mana saja yang memesan batu bara dari Indonesia. Yang jelas kabar yang didapat Hendra, ekspor batu bara Indonesia ke negara Eropa dikirim ke Polandia, Belanda, Greece, Spanyol hingga Jerman. “Persisnya berapa kabarnya 3,5 juta ton – 4 juta ton,” tandas Hendra.

Melonjaknya harga komoditas tambang telah berdampak nyata bagi penerimaan negara, termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Realisasi penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batubara (minerba) hingga kini tercatat telah mencapai Rp 118,34 triliun atau 279,32% dari rencana target penerimaan tahun 2022 ini yang sebesar Rp 42,37 triliun.

Hal tersebut berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), per Senin, 3 Oktober 2022. “Rencana penerimaan negara 2022 Rp 42,37 triliun. Realisasi Rp 118,34 triliun atau 279,32%,” tulis MODI Kementerian ESDM, dikutip Senin (03/10/2022).

Dari penerimaan negara sektor pertambangan mineral dan batubara tersebut, mayoritas atau sekitar 70%-80% berasal dari pertambangan batu bara dan selebihnya mineral, seperti nikel, tembaga, emas, timah, dan lainnya.

Adapun penghasilan tertinggi terjadi pada Juli 2022 yakni mencapai Rp 12,55 triliun untuk penjualan hasil tambang, lalu royalti Rp 7,4 triliun, sewa lahan (deadrent) Rp 0,04 triliun, dan pendapatan lain-lain Rp 0,1 triliun.

Untuk September 2022 tercatat penjualan hasil tambang baru sebesar Rp 5,54 triliun, royalti Rp 7,15 triliun, deadrent Rp 0,03 triliun, dan pendapatan lain-lain Rp 0,03 triliun.

Namun demikian, data September tersebut masih berpotensi diperbarui.

Seperti diketahui, harga batu bara kian melejit sejak awal tahun ini, terutama ketika Perang Rusia-Ukraina pecah sejak 24 Februari 2022 lalu. Harga batu bara sempat mencapai puncaknya pada 5 September 2022 sebesar US$ 463,75. Meskipun setelahnya mengalami penurunan, namun harga batubara masih bertahan di atas US$ 400 per ton.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (30/9/2022), harga batu bara kontrak November di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 407,7 per ton. Harganya melandai 0,38%. Namun di pekan ini harga batu bara diperkirakan masih akan bergerak di kisaran bawah US$ 400 per ton. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi YTD 30 September 2022
Next Post Dunia Sekarat, Pengganti Jokowi Harus Antisipasi Ini

Member Login

or