1
1

Kontribusi Manufaktur Terus Turun, Suharso: Kita Berharap Pelaku Industri Melantai di Bursa!

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Foto: | Kementerian PPN/Bappenas

Media Asuransi, JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan salah satu upaya transformasi ekonomi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045 adalah melalui industrialisasi. Strategi ini membutuhkan peran pasar modal untuk meningkatkan pembiayaan di sektor industri manufaktur.

“Kenapa kita menginginkan industri listing ke bursa, karena kita mengalami ancaman, yaitu kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDB sudah di bawah 25 persen. Karena itu, kita berharap sekali para pelaku industri untuk melantai di bursa,” tegas Suharso dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 14 Maret 2024.

Sementara itu, jumlah usaha kecil dan menengah sebagai sektor yang menyerap tenaga kerja hingga 97 persen di Indonesia juga masih relatif sedikit yang telah tercatat di bursa saham, yaitu sebanyak 100 UKM pada 2022, lebih rendah dibandingkan dengan Singapura dan Thailand.

|Baca juga: Michellina Laksmi Triwardhany Mundur, Berikut Profil Tony Benitez yang Jadi Bos Baru Prudential Indonesia

Adapun Suharso menyampaikan bursa saham berperan penting sebagai katalisator melalui penyediaan platform perdagangan instrumen keuangan, enabler penentuan harga melalui mekanisme pasar, fasilitasi alokasi modal yang lebih tepat, serta penyediaan sumber informasi keuangan dan operasional perusahaan publik kepada masyarakat luas.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menyampaikan kondisi pasar modal sepanjang 2023 hingga awal 2024 masih mampu tumbuh positif. “IHSG kita tumbuh lebih dari satu persen, sudah ada peningkatan dari akhir tahun lalu. BEI berada di posisi kesembilan dari posisi bursa di dunia dengan jumlah investor mencapai 12,5 juta,” jelas Iman.

Kementerian PPN/Bappenas telah merancang arah kebijakan sektor keuangan dalam rancangan final Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dengan target rasio kapitalisasi pasar modal terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 120 persen PDB di 2045.

Sementara itu, dalam jangka pendek, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan mencapai 5,3 hingga 5,6 persen di 2025. Untuk mencapai target tersebut, Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp7.643,4–7.711,5 triliun di 2025.

“Penguatan pasar modal diharapkan mampu berkontribusi lebih besar dan membantu meningkatkan ketangguhan ekonomi domestik, sehingga sasaran pertumbuhan ekonomi dapat tercapai,” pungkas Suharso.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pemerintah Diminta Perkuat Industri Ekonomi Kreatif di Daerah
Next Post 71% Pengambil Keputusan di Industri Asuransi Tidak Puas dengan RSO Lama

Member Login

or