1
1

Metrodata dan FPT Sepakat Perluas Pasar Layanan Keamanan Siber

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) merupakan perusahaan teknologi informasi. | Foto: metrodataacademy.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Metrodata Electronics Tbk (Metrodata) dan FPT IS Company Limited (FPT) menjalin kerja sama untuk mendirikan joint venture PT FPT Metrodata Indonesia (FMI).

Bergabungnya kedua perusahaan besar ini sebagai bentuk strategi ambisius dalam menangkap peluang pasar baru, dengan fokus pada investasi dalam R&D, pengembangan kekayaan intelektual, dan layanan profesional kelas atas.

Secara khusus, pada fase awal, FMI akan fokus pada pengembangan layanan keamanan siber, diikuti dengan layanan AI dan layanan cloud GPU, serta pengembangan perangkat lunak. Perusahaan patungan ini bertujuan untuk menjadi perusahaan terkemuka yang memimpin layanan keamanan siber dan transformasi AI di Indonesia, dengan target run-rate bisnis sebesar US$100 juta dalam lima tahun ke depan.

|Baca juga: Gandeng Microsoft, Metrodata Rilis Solusi Generative AI (GenAI)

Chairman FPT IS, Tran Dang Hoa, menyatakan bahwa pihaknya telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk memposisikan produk dan layanan, guna menangkap peluang transformasi AI di pasar global. “Kami telah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan di seluruh dunia dan mencapai pendapatan ekspor perangkat lunak sebesar US$1 miliar dari pasar internasional,” katanya.

Ditambahkan, saat ini, FPT telah mengidentifikasi AI sebagai strategi pengembangan utamanya. Usaha patungan ini akan menciptakan peluang dan keuntungan bagi FPT untuk mewujudkan strategi ini. “Kami berkomitmen untuk berinvestasi bersama demi memastikan bahwa FMI akan memimpin pasar Keamanan Siber & transformasi AI, sekaligus memberikan nilai berdasarkan kekuatan teknologi kepada bisnis di Vietnam dan Indonesia,” ujar  Tran Dang Hoa dalam keterangan resmi, Selasa, 24 September 2024.

Sebagai pemain IT terbesar di Indonesia, Metrodata membawa wawasan pasar lokal yang mendalam. Sementara itu, FPT merupakan perusahaan global terdepan dalam transformasi digital, memberikan keahlian yang luas dalam pengembangan perangkat lunak, keamanan siber, dan kecerdasan buatan.

|Baca juga: 6 Juta Data NPWP Bocor Akibat Ulah Bjorka, MPR: Bukti Keamanan Siber Indonesia Rentan!

Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk, Susanto Djaja, menambahkan bahwa ini adalah aspirasi dan komitmen perseroan untuk merayakan 50 tahun kesuksesan lainnya. “Kami sangat berhasil dalam memimpin bisnis dan adopsi transformasi digital di Indonesia. Keamanan siber kini menjadi kebutuhan, bukan sekadar pelengkap. Kerja sama usaha patungan dengan FPT membuka kemungkinan baru, mengakselerasi, dan memperkuat kepemimpinan Metrodata dalam mendorong transformasi AI di Indonesia,” ujar Susanto.

IMF memprediksi bahwa AI akan mempengaruhi hampir 40 persen pekerjaan di seluruh dunia, menggantikan beberapa dan melengkapi yang lain. Pada pernyataan positifnya, perusahaan konsultan Oliver Wyman memperkirakan bahwa Generative AI dapat menambah hingga 20 persen pada PDB global pada tahun 2030 dan menghemat 300 miliar jam kerja setiap tahun.

Pasar Indonesia mengadopsi teknologi AI dengan tingkat yang positif, dengan banyak pelanggan perusahaan yang mengakui bagaimana memanfaatkan AI untuk keunggulan kompetitif. Tantangan berikutnya adalah membantu perusahaan-perusahaan ini dan lainnya mengadopsi AI untuk berbagai kasus penggunaan yang lebih luas. Ini menghadirkan peluang signifikan bagi FMI untuk menyediakan layanan konsultasi dan solusi AI SaaS, memungkinkan adopsi AI yang hemat biaya dan tepat waktu untuk membantu bisnis membedakan diri mereka.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MNC Digital Entertainment (MSIN) Raih Restu Stock Split dari Pemegang Saham
Next Post 2 Perusahaan Asuransi Berencana Kibarkan ‘Bendera Putih’, Ini Kata OJK!

Member Login

or