Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAA untuk Obligasi Berkelanjutan IV PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin Bank) yang akan diterbitkan dengan jumlah maksimum sebesar Rp15 triliun dan peringkat idA+ untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan IV yang akan diterbitkan dengan jumlah maksimum sebesar Rp8 triliun.
Pefindo juga menegaskan peringkat idAA dengan prospek stabil untuk Panin Bank dan peringkat idA+ untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutannya yang masih beredar.
“Peringkat tersebut mencerminkan tingkat permodalan Panin Bank yang sangat kuat, posisi pasar yang sangat kuat, dan tingkat kemungkinan yang tinggi adanya dukungan dari Australia and New Zealand Banking Grp. Ltd (ANZ) sebagai salah satu pemegang saham pengendali Bank,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 4 Juli 2024.
|Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat Panin Bank idAA dengan Prospek Stabil
Peringkat dibatasi oleh profil kualitas aset yang di bawah rata-rata. Peringkat Panin Bank dapat dinaikkan apabila Panin Bank secara substansial memperkuat posisi bisnisnya di industri perbankan, dikombinasikan dengan peningkatan yang berkelanjutan pada indikator-indikator keuangannya, terutama kualitas aset dan profitabilitas.
Sebaliknya, peringkat dapat mengalami tekanan jika indikator keuangan Panin Bank memburuk secara substansial, atau Perusahaan gagal mempertahankan posisi bisnisnya yang kuat di industri perbankan, yang diindikasikan oleh penurunan pangsa pasar yang signifikan.
Peringkat juga dapat tertekan jika ANZ mengurangi kepemilikan di Panin Bank secara signifikan dan pemegang saham baru dianggap tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk memberikan dukungan yang luar biasa kepada Bank jika diperlukan.
Panin Bank menyediakan layanan perbankan korporasi, komersial, dan ritel melalui kantor-kantornya di seluruh Indonesia. Per 31 Desember 2023, pemegang saham Panin Bank terdiri dari PT Panin Financial Tbk (46,04%), Votraint No. 1103 PTY Ltd (38,82%), yang pada akhirnya dimiliki oleh ANZ, saham treasuri (0,02%), dan publik (15,11%).
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News