1
1

Poin-Poin yang Perlu Diperhatikan Saat Evaluasi Asuransi

Insurance Policy Agreement Terms Document Concept

Media Asuransi, JAKARTA – Sejatinya, semua asuransi yang Anda miliki, baik asuransi jiwa, asuransi kesehatan, maupun asuransi umum, memang perlu dicek secara berkala, misalnya setahun sekali atau tiga tahun sekali.

Karena, ada banyak perubahan hidup yang Anda lalui dalam rentang tahun tersebut. Dengan melakukan evaluasi, Anda dapat mengetahui apakah asuransi yang dimiliki tersebut masih sesuai kebutuhan. Jika ternyata kebutuhan proteksi lebih besar dari asuransi yang dimiliki saat ini, maka Anda dapat melakukan upgrade atau mencari asuransi yang sesuai kebutuhan.

Cek hal ini ketika melakukan evaluasi asuransi

1. Penambahan anggota keluarga baru

Dalam rentang setahun atau beberapa tahun, mungkin Anda mengalami berbagai tahap kehidupan, seperti menikah, melahirkan, bercerai, atau kematian anggota keluarga. Tentu hal ini mempengaruhi jumlah keluarga yang bergantung secara finansial pada Anda. Dengan kata lain, ini juga mempengarui UP pada asuransi jiwa dan manfaat kesehatan yang ada pada asuransi kesehatan yang Anda miliki.

Jika ada penambahan anggota keluarga, baik karena perkawinan, kelahiran, atau adopsi, maka Anda perlu menambah UP agar jumlahnya bisa menopang kehidupan seluruh anggota keluarga jika kamu tutup usia. Begitu pula halnya dengan asuransi kesehatan, Anda perlu menambah manfaat medis agar semua anggota keluarga terlindungi.

|Baca juga: Tips Mengelola Keuangan Bersama Pasangan

Sebaliknya, jika terjadi pengurangan anggota keluarga, misalnya karena perceraian ataupun kematian, maka Anda juga perlu menimbang-nimbang, apakah UP asuransi jiwa sekarang melebihi kebutuhan atau tidak. Jika UP tersebut lebih besar dari kebutuhan, maka Anda dapat menimbang untuk menurunkan UP. Pastikan pula penerima manfaat pada asuransi jiwa adalah orang anggota keluarga hidup, sudah dewasa secara hukum atau berusia 21 tahun, dan secara hukum masih terikat hubungan keluarga dengan Anda.

2. Perhatikan kemampuan finansial

Karier dan bisnis setiap orang tentu mengalami pasang-surut. Kondisi karier dan bisnis ini tentu mempengaruhi kemampuan finansial Anda dari tahun ke tahun. Karena itu, kemampuan finansial juga perlu diperhatikan ketika melakukan evaluasi asuransi secara berkala.

Ketika penghasilan bertambah, Anda perlu mempertimbangkan untuk menambah proteksi. Sebaliknya, ketika bisnis tengah lesu, tidak ada masalah untuk menurunkan proteksi Anda untuk sementara waktu hingga kondisi finansial pulih kembali.

Yang jelas, tetaplah mengalokasikan dana yang cukup untuk asuransi, apapun kondisi finansial yang Anda hadapi. Para perencana keuangan kerap menyarankan untuk mengalokasikan minimal 10% dari penghasilan Anda untuk premi asuransi. Mengetahui dana yang dialokasikan sudah cukup atau belum, bertujuan mencegah Anda underinsured, yakni kebutuhan proteksi Anda lebih besar dari yang ditutup/diperoleh dari manfaat dan UP asuransi.

3. Posisi utang

Perubahan lain yang mungkin terjadi dalam setahun atau beberapa tahun ialah posisi utang yang Anda miliki. Pastikan semua utang yang Anda akses dilindungi oleh asuransi jiwa. Ini berguna agar keluarga tidak terjerat utang jika Anda tutup usia selama periode utang masih berjalan. Jika Anda mengakses utang dari kredit bank atau lembaga pembiayaan, besar kemungkinan kredit tersebut dilindungi oleh asuransi jiwa kredit.

Namun jika Anda mengakses utang dari kerabat, rekan kerja, investor, atau pihak lain, yang tidak disertai dengan asuransi jiwa kredit, maka perlu membeli asuransi jiwa secara mandiri. Pilihlah UP asuransi jiwa yang besarnya dapat menutup jumlah utang Anda. Seiring berjalannya waktu, tentu pokok utang Anda akan berkurang. Maka, Anda perlu juga menurunkan UP asuransi jiwa yang Anda gunakan untuk melindungi utang tersebut.

4. Perhatikan inflasi biaya rumah sakit

Lembaga broker asuransi asal London, Willis Towers Watson Public Ltd Co, pada Februari 2020 merilis riset The 2020 Global Medical Trends Survey yang menunjukkan bahwa biaya medis di Indonesia pada 2018, 2019, dan 2020 meningkat 9%, 9,8%, dan 11%. Dari angka ini kita bisa menyimpulkan bahwa kenaikan biaya medis melebihi kenaikan inflasi umum tahun 2020 yang sebesar 1,68%.

|Baca juga: 4 Hal Penting Sebelum Memiliki Asuransi Penyakit Kritis

Artinya, Anda perlu mencermati coverage manfaat asuransi kesehatan apakah masih mengejar pertumbuhan inflasi atau tidak. Boleh jadi, asuransi kesehatan yang Anda beli lima tahun lalu menyediakan manfaat rawat inap kamar kelas I dengan plafon Rp500.000 per malam. Pada waktu itu, plafon tersebut masih masuk akal. Tetapi dewasa ini, rata-rata harga rawat inap kamar kelas satu di Jabodetabek sudah merangkak di atas Rp500.000 per malam. Sehingga, ketika melakukan evaluasi asuransi, Anda perlu mengecek perkembangan harga kamar untuk rawat inap dan tindakan kesehatan yang saat ini berlaku di kota tempat Anda tinggal. Kemudian, sesuaikanlah manfaat asuransi kesehatan yang Anda miliki dengan kenaikan biaya medis tersebut.

5. Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup juga dapat menjadi pertimbangan Anda ketika melakukan evaluasi asuransi secara berkala. Boleh jadi, kini Anda lebih stress dalam pekerjaan, sehingga waktu olahraga berkurang. Di waktu bersamaan, makanan Anda pun tidak terjaga dan mengalami kelebihan berat badan. Hal ini akan memunculkan potensi penyakit kritis di masa mendatang. Sehingga,  perlu memastikan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa Anda juga mencakup perlindungan atas penyakit kritis yang mungkin timbul akibat perubahan gaya hidup.

Pertimbangan gaya hidup selanjutnya ialah menyoal fasilitas yang ingin Anda peroleh dari asuransi. Boleh jadi, 10 tahun lalu ketika baru pertama kali bekerja dan punya asuransi kesehatan, Anda tidak masalah punya manfaat rawat inap kelas III, di mana satu kamar berbagi dengan pasien lainnya. Seiring berjalannya waktu dan perbaikan kondisi finansial, mungkin Anda ingin fasilitas yang lebih baik, seperti kamar VIP dengan kamar mandi di dalam ruangan dan ada extra bed untuk penunggu. Sehingga, pertimbangkan hal ini ketika evaluasi asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

6. Periode pembayaran premi sesuai kondisi keuangan

Kondisi keuangan juga bisa menjadi bahan pertimbangan Anda tentang periode pembayaran premi. Misalnya, ketika Anda berstatus sebagai karyawan tetap atau bisnis lancar, Anda dapat memilih periode pembayaran asuransi secara bulanan. Namun ketika bisnis melemah atau berubah status menjadi pekerja bebas dengan pemasukan yang tidak teratur, maka Anda dapat mempertimbangkan pembayaran premi tiga bulanan, enam bulanan, atau tahunan. Namun yang perlu diingat, premi yang perlu Anda bayar setiap kuartal, atau semester, atau tahunan akan lebih tinggi dibandingkan jika bayar premi setiap bulan.

|Baca juga:Mau Ajukan Klaim Asuransi, Cek Polis Lebih Dahulu

Pengaturan ini berguna agar arus kas tetap terjaga setiap bulan. Sehingga, Anda dapat memakai kas untuk kebutuhan sehari-hari yang lebih mendesak, dan polis asuransi tetap aktif dengan perpanjangan periode pembayaran.

Langkah menyesuaikan asuransi setelah evaluasi

Ketika Anda memutuskan untuk menambah atau mengurangi manfaat dan UP dari asuransi setelah melakukan evaluasi berkala, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Lakukan penyesuaian polis

Konsultasikan pada agen asuransi mengenai kebutuhan proteksi Anda. Kemudian, tanyakan informasi kepada agen tersebut, apakah Anda dapat mengubah premi asuransi di polis yang sama untuk memperoleh tambahan atau pengurangan manfaat dan UP. Jika premi dapat diubah, maka Anda tidak perlu menutup polis dan mencari produk asuransi baru.

2. Miliki asuransi tambahan

Anda juga dapat mempertimbangkan untuk membeli asuransi tambahan atau rider untuk memperoleh manfaat tambahan di polis asuransi yang sudah ada. Konsultasikan pada agen asuransi mana yang lebih menguntungkan untuk Anda, baik dari premi, biaya, maupun perlindungan.

3. Beli asuransi baru

Jika polis asuransi Anda ternyata tidak dapat memberikan penyesuaian, maka dapat saja mencari produk asuransi lain yang lebih bisa menjawab kebutuhan. Namun, pastikan polis asuransi baru Anda aktif terlebih dahulu sebelum menutup asuransi lama. Ini untuk memastikan diri Anda tetap terlindungi. (Edi)

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kena Sentimen Global, Laju IHSG Dibayangi Penurunan Lanjutan
Next Post Rekomendasi Sektor Migas Netral, Saham MEDC Jadi Pilihan

Member Login

or