1
1

Rupiah Menguat Dipicu Pemangkasan Bunga Acuan PBoC

Ilustrasi. | Foto: Allianz

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat, dipengaruhi faktor eksternal yaitu pemangkasan bunga acuan bank sentral China, People’s Bank of China ( PBOC ). Sentimen positif terkait bunga acuan dinanti pasar Rabu besok dengan ekspektasi Bank Indonesia melakukan pemangkasan guna memacu pertumbuhan ekonomi di tahun ini.

|Baca juga: OJK: Perbankan Tengah Memasuki Revolusi Teknologi yang Signifikan

Mengutip data Bloomberg Selasa, 20 Mei 2025, pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.413 per dolar AS, menguat 21 poin atau 0,12 persen dibandingkan Senin sore.

Bank sentral China akhirnya melakukan gebrakan guna memacu pertumbuhan PDB China yang lesu selama dua tahun terakhir. PBOC memangkas dua suku bunga acuan ke posisi terendah sepanjang sejarah.

PBoC memangkas Suku Bunga Pinjaman Utama (LPR) satu tahun dari 3,1 persen menjadi 3,0 persen. Sementara LPR lima tahun, dipotong dari 3,6 persen menjadi 3,5 persen.

|Baca juga: OJK Tanggapi KPPU: Pengaturan Bunga Pindar untuk Lindungi Konsumen

Stabilitas rupiah diyakini menjadi faktor utama BI akan memangkas bunga acuan 25 basis poin (bps) di Mei ini. Ekonom Reuters menyebut stabilnya rupiah memberi ruang bagi BI untuk memangkas bunga. Rupiah telah menguat 2,4 persen terhadap dolar AS sejak akhir April.

Dalam jajak pendapat yang digelar 14-19 Mei lalu, lebih dari 60 persen ekonom (20 dari 32) memperkirakan BI akan memangkas suku bunga reverse repo 7 hari sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen pada 21 Mei atau saat Rapat Dewan Gubernur BI Rabu besok.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Zurich: Asuransi Berperan Penting Perkuat Ketahanan terhadap Risiko Climate Change
Next Post IHSG Ditutup Melemah di Tengah Sentimen Positif

Member Login

or