Media Asuransi, JAKARTA – PT Federal International Finance (FIFGROUP), salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk berinisiatif melakukan upaya pencegahan serta penanggulangan kanker payudara dengan menggelar program seminar bertajuk “Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik SADARI”. FIFGROUP berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dalam gelaran acara ini.
Kegiatan seminar yang merupakan rangkaian HUT FIF ke-35 ini dilaksanakan secara hybrid. Acara dihadiri Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Agum Gumelar dan Agus Sutarman seorang dokter spesialis onkologi yang bertindak sebagai pembicara seminar, serta Direktur FIFGROUP, Esther Sri Harjati.
|Baca juga: FIFGROUP Serahkan Bantuan Kepada 35 Panti Asuhan
Esther mengatakan bahwa kegiatan deteksi dini ini sangat penting untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan angka harapan hidup perempuan. “Dengan meluncurkan inisiatif ini, FIFGROUP berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengurangi peningkatan jumlah kanker payudara di Indonesia,” tambahnya dikutip dari keterangan resmi, Kamis, 11 Juli 2024.
Linda Agum Gumelar sebagai Ketua YKPI dan sekaligus seorang penyintas kanker payudara pada sambutannya mengatakan, “Saya adalah penyintas kanker, so what gitu lho? Jangan denial, jangan takut, tapi lawan. Jika ditanyakan seberapa pentingnya deteksi dini kanker payudara? Maka jawaban saya adalah sangat penting. Karena jika kita bisa tahu lebih awal maka penanganan dan penyembuhannya lebih cepat”.
Kegiatan ini juga merupakan implementasi Sustainable Development Goals (SDG’s) poin 3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, poin 5 tentang Kesetaraan Gender, dan poin 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Agus Sutarman menjelaskan pentingnya melakukan deteksi dini, baik SADARI maupun dengan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) yang dibantu oleh tenaga medis. Penjelasannya mencakup berbagai aspek penting mengenai kanker payudara, termasuk faktor risiko, gejala awal, dan langkah-langkah pencegahan.
|Baca juga: FIFGROUP Peroleh Penghargaan The Best CSR in Finance Sector 2024
“Pasien termuda saya itu umur 16 tahun dan itu pun terdeteksi sudah dengan tanda-tanda awal kanker payudara. Memprihatinkan, namun juga seperti alarm bagi kita semua bahwa memang praktik SADARI sudah perlu dilakukan sejak perempuan mendapat haid,” tutur Agus.
Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) (12/2023), kanker membunuh hampir sembilan juta orang dengan sekitar 14 juta diagnosa baru setiap tahunnya.
Data ini diperkuat juga oleh data Global Cancer Statistics (Globocan) yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO), bahwa di Indonesia, pada tahun 2020 terdapat 396.914 kasus kanker baru, di mana kanker payudara menempati posisi pertama terbanyak dengan 68.858 kasus atau 16,6 persen, dengan kematian mencapai 22.000 jiwa, dan 70 persen diantaranya sudah pada tahap lanjut ketika dideteksi.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News