1
1

Perkuat Halal Ekosistem, BSI (BRIS) Optimalkan Potensi Industri Makanan dan Minuman

Gedung Bank Syariah Indonesia. | Foto: BSI

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI memperkuat posisi sebagai market leader bank syariah dengan terus menggali potensi bisnis ekosistem halal dari berbagai segmen industri. Salah satunya industri makanan dan minuman halal.

Wakil Direktur Utama BSI Bob T Ananta mengatakan pengembangan ekosistem halal merupakan salah satu fokus utama dalam meningkatkan penetrasi layanan keuangan syariah di Indonesia. Ia menilai potensi ekosistem halal di Indonesia sangat besar.

|Baca juga: Tumbuh 7,33%, WOM Finance Raup Laba Bersih Rp151 Miliar hingga Kuartal III

|Baca juga: Barisan Saham Pilihan yang Kasih Cuan Maksimal di Awal November, Tertarik?

“BSI berkomitmen untuk terus mengoptimalkan potensi industri makanan dan minuman halal guna mendorong Indonesia menjadi produsen halal global,” ungkapnya, saat acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 yang diselenggarakan Bank Indonesia, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 1 November 2024.

Ia menjelaskan nilai industri halal sektor riil yang dapat digarap di Indonesia mencapai US$264,92 miliar atau sekitar Rp5.000 triliun. Dari total tersebut, sekitar 78,9 persen atau sekitar US$209,04 miliar merupakan kontribusi dari sektor makanan dan minuman halal.

“Sektor makanan dan minuman ini, selain memiliki potensi yang sangat besar, juga memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian. Oleh karena itu, BSI semakin serius dalam memberdayakan potensi ini melalui Islamic ecosystem yang kuat demi kesejahteraan bangsa,” ucap Rob.

|Baca juga: DAI: Lembaga Peradilan Harus Paham Pentingnya Perlindungan Hukum dalam Sengketa Asuransi

|Baca juga: Prinsip Asas Itikad Baik Wajib Dikedepankan dalam Perlindungan Tertanggung Asuransi

Untuk mendukung ekosistem halal, BSI telah mengambil berbagai langkah strategis, termasuk memperkuat industri makanan dan minuman halal nasional melalui penguatan ekosistem Islam yang mencakup rantai pasok komprehensif.

Langkah tersebut mencakup kemudahan pembayaran sertifikasi halal melalui virtual account, serta solusi menyeluruh bagi para pelaku industri halal. BSI juga menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga, seperti UPPPH dan BPJPH, untuk memperkuat sistem sertifikasi halal nasional.

Tidak hanya itu, BSI juga telah memfasilitasi sertifikasi halal gratis untuk 1.000 UMKM, membuka Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat), serta bersinergi dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) guna menciptakan ekosistem halal yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

|Baca juga: Penjualan Agung Podomoro (APLN) Turun 29,1% per Kuartal III/2024, Ini Pemicunya

|Baca juga: Cuan Produsen Mie Instan Merek Indomie Indofood CBP (ICBP) Kian Tebal

Hingga September 2024, pembiayaan BSI di beberapa sektor ekonomi yang dapat dikategorikan sebagai sektor halal tercatat sebesar Rp22,179 miliar atau 9,06 persen dari total pembiayaan BSI. Beberapa sektor ekonomi halal tersebut yaitu makanan dan minuman, fesyen, serta farmasi dan kosmetik.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Inflasi Oktober 2024 Sebesar 1,71%
Next Post Anak Usaha Wijaya Karya (WIKA) Digugat PKPU oleh Infinite Berkah Energi

Member Login

or