1
1

Wadirut Bank Mandiri Dorong Potensi Ekonomi Hijau untuk Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar. | Foto: Bank Mandiri

Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Direktur Utama Bank Mandiri sekaligus Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (ILUNI FEB UI) Alexandra Askandar menyampaikan pentingnya eksplorasi ekonomi hijau sebagai jawaban atas tantangan perubahan iklim.

Selain itu, lanjutnya, jawaban atas keterbatasan sumber daya alam yang kini dihadapi oleh Indonesia dan dunia. Hal itu dikatakan dalam acara Breakfast Forum dengan tema ‘Mampukah Green Economy Menjadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru?‘.

|Baca juga: Jasa Raharja Cover Seluruh Korban Tabrakan  Beruntun di Tol Cipularang

|Baca juga: BNI (BBNI) Teken Fasilitas Pinjaman US$600 Juta dari Konsorsium Bank Asing

Alexandra yang merupakan alumni FEB UI 1990 menyoroti ekonomi hijau tidak hanya sekadar konsep, melainkan sebuah pendekatan yang berpotensi menjadi penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Seiring dengan perkembangan global yang menuntut kita untuk beradaptasi, sudah saatnya kita menggali potensi ekonomi hijau sebagai motor penggerak baru bagi pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan,” kata Alexandra, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 14 November 2024.

Penerapan ekonomi hijau mencakup berbagai sektor yang dapat membuka lapangan kerja baru, mendorong efisiensi penggunaan sumber daya, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Ia menyoroti pendekatan ini dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global sekaligus memenuhi komitmen untuk mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan.

|Baca juga: Ternyata Ini Alasan Utama Pemerintah Pede Ekonomi Indonesia Mampu Tembus 8%

|Baca juga: Bos AXA Sebut Industri Asuransi RI Wajib Investasi Besar-besaran di Teknologi, Apa Manfaatnya?

Menurut simulasi World Resources Institute (WRI) Indonesia, implementasi ekonomi hijau di Indonesia dapat memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan, termasuk pertumbuhan PDB rata-rata 6,3 persen dari 2025 hingga 2045.

Ekonomi hijau dapat menciptakan sekitar 1,7 juta pekerjaan ramah lingkungan pada 2045, yang setara dengan 38 persen tambahan angkatan kerja baru. Maka dari itu, sinergi lintas sektor diperlukan untuk mencapai target ini, termasuk peran strategis ILUNI FEB UI di mana telah memiliki anggota dari beragam sektor.

“Ekonomi hijau dapat membantu menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup, menjadikannya relevan untuk masa depan Indonesia,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Belajar dari Kecelakaan Tol Cipularang KM 92, AAUI Dorong Pemerintah Segera Terbitkan Keppres TPL
Next Post Sat Nusapersada (PTSN) Raih Kredit US$53,50 Juta dari Bank Mandiri

Member Login

or