1
1

Asuransi Kesehatan India Diramal Melesat 12,8% di 2028, Ternyata Ini Pemicunya?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan GlobalData menyatakan industri asuransi kesehatan di India diprediksi tumbuh dengan laju tahunan sebesar 12,8 persen dari US$15,1 miliar pada 2024 menjadi US$23,8 miliar pada 2028.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh beberapa faktor kunci, termasuk peningkatan kesadaran kesehatan dan digitalisasi layanan asuransi. Pada 2023, pangsa pasar asuransi kesehatan di India meningkat dari 6,9 persen pada 2019 menjadi 9,5 persen.

|Baca juga: Edy Tuhirman Mundur dari Generali Indonesia, Ada Apa?

|Baca juga: RBC Turun Signifikan, Pengamat: Berpotensi Pukul Kepercayaan Masyarakat terhadap Industri Asuransi!

“Tren ini diperkirakan mencapai 11,0 persen pada 2028,” ungkap Analis Asuransi GlobalData Sneha Verma, dilansir dari Insurance Asia, Selasa, 15 Oktober 2024.

Verma menyebut pertumbuhan tahunan sebesar 17,8 persen pada 2023 didorong oleh lonjakan biaya perawatan pribadi, meningkatnya risiko penyakit gaya hidup, serta akses yang lebih mudah terhadap asuransi berkat teknologi digital.

Regulasi baru akan mulai berlaku pada April 2024, di mana batas usia 65 tahun untuk membeli asuransi kesehatan dihapus. Ini diharapkan mendorong konsumen berisiko tinggi untuk lebih banyak membeli asuransi.

|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024

|Baca juga: OJK Sahkan Pendirian DPLK IFG Life

Tak hanya itu, perubahan regulasi juga melarang penolakan polis terhadap individu dengan kondisi medis berat, meskipun penilaian ulang risiko bisa memicu kenaikan premi.

Selain itu, perkembangan teknologi seperti AI dan machine learning memperkuat efisiensi operasional perusahaan asuransi dengan meningkatkan layanan pelanggan dan mendeteksi penipuan.

|Baca juga: Mengenal Sosok Edy Tuhirman yang Pamit dari CEO Generali Indonesia

|Baca juga: Penurunan Tajam RBC Berpotensi Jadi Biang Kerok Terjadinya Risiko Sistemik di Industri Asuransi?

“Peningkatan kesadaran kesehatan dan reformasi regulasi positif akan mendorong penetrasi asuransi kesehatan di India, yang saat ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan,” pungkas Verma.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indonesia dan Jepang Perpanjang Perjanjian Bilateral Swap Arrangement
Next Post Konsumen Kian Nyaman Gunakan Kecerdasan Buatan saat Akses Klaim Asuransi, Mutlak 100% Diterapkan?

Member Login

or