Media Asuransi, JAKARTA – Para akuntan di Indonesia diminta selalu mengedepankan integritas dan profesionalisme dalam menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya. Hal itu sejalan dengan banyaknya kasus yang memoles laporan keuangan demi kepentingan tertentu.
“Dalam banyak kasus, tidak hampir semua kasus, ketika suatu perusahaan bangkrut atau melakukan penipuan, penipuan yang luas, pada saat yang sama laporan keuangan juga disajikan dengan tidak akurat, hiasan jendela, dan seterusnya,” kata IFAC Board Member/IAI Council Member Sidharta Utama, di Jakarta, Jumat, 23 Mei 2025.
|Baca juga: Usai Dipanggil OJK, RupiahCepat Ambil Langkah Serius Tangani Pengaduan Pengguna
|Baca juga: Tugu Insurance (TUGU) Berencana Caplok PertaLife, Begini Respons Bos OJK
Mengapa hal itu terjadi, lanjutnya, tujuannya adalah guna menyembunyikan penipuan yang dilakukan. Sebagai seorang akuntan yang profesional maka sewajarnya mempertanyakan kenapa kondisi tersebut bisa terjadi mengingat akuntanlah yang menyiapkan laporan keuangan dari sebuah perusahaan.
“Tetapi, tentu saja, kita juga perlu bertanya kepada diri sendiri, sebagai akuntan profesional, mengapa ini bisa terjadi. Karena kitalah yang menyiapkan laporan keuangan. Jadi, maksud saya, jika kita menjaga integritas kita, dan kita juga menjaga kualitas profesional kita, ini tidak akan terjadi, dan kita bisa mencegah semua penipuan ini dan sebagainya,” tuturnya.
Menurutnya ada dua ciri seorang akuntan profesional yaitu memiliki perilaku etis dan menerapkan profesionalisme yang harapannya bisa berdampak positif terhadap ekonomi secara umum. Akan tetapi, lanjutnya, kembali lagi kepada diri masing-masing para akuntan apakah benar-benar menjunjung tinggi perilaku etis dan profesionalisme itu atau tidak.
|Baca juga: Lippo Cikarang (LPCK) Rombak Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi
|Baca juga: Wacana Asuransi di Program MBG, Begini Respons AAJI!
Lebih lanjut, ia menyatakan, ekonomi harus dikelola berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Ketika berbicara prinsip tata kelola yang baik, tambahnya, pilar yang perlu dikedepankan adalah perilaku etis dan integritas.
Dengan memiliki perilaku etis, masih kata Novira, maka ekonomi akan transparan, akuntabel, dan berkelanjutan. Kondisi itu menjadi penting karena jika ekonomi dan dunia bisnis beroperasi berdasarkan integritas, fokusnya adalah pada jangka panjang dan berkelanjutan, bukan jangka pendek.
|Baca juga: Usai Dipanggil OJK, RupiahCepat Ambil Langkah Serius Tangani Pengaduan Pengguna
|Baca juga: PGN (PGAS) Perkuat Pasokan untuk Amankan Ketahanan Gas Domestik
“Berdasarkan kepentingan terbaik tidak hanya pemegang saham, tetapi juga pemangku kepentingan secara umum. Maksud saya, sebagai akuntan profesional, Anda harus sangat kritis terhadap semua informasi ini. Akuntan yang bekerja di perusahaan, ketika diberikan semua fakta dan informasi ini, mereka harus memastikan informasi tersebut benar,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jutaan Orang Belum Punya Rumah, Fahri Tawarkan Solusi Lewat Subsidi Tanah
Selasa, 24 Juni 2025
