Media Asuransi, JAKARTA – Manajemen PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk menyatakan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang telah memicu kenaikan signifikan harga saham emiten berkode AHAP itu.
Direktur Asuransi Harta Aman Pratama Sutjianta menerangkan perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik.
“Tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik,” jelasnya dalam keterbukaan informasi publik menjawab pertanyaan dari Bursa Efek Indonesia, yang dikutip, Jumat, 23 Februari 2024.
|Baca juga: Direktur dan Komisaris Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) Mundur Bareng
Saat ditanya oleh BEI perihal apakah perseroan mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017 Tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka. “Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017 Tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka,” jawab Sutjianta.
Dia menambahkan perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa (paling tidak dalam 3 bulan mendatang). “Apabila dikemudian hari terdapat informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material maka perseroan akan mengungkapkannya kepada Publik.”
Sebelumnya, harga saham AHAP mengalami lonjakan yang signifikan pada perdagangan 21 Februari 2024. Harga saham AHAP tercatat menguat hingga 71,42% pada tanggal 21 Februari 2024 ke level Rp144 per saham dari posisi pembukaan perdagangan tanggal 20 Februari di level Rp84 per saham. Atas dasar lonjakan pergerakan harga saham tersebut, otoritas pasar modal meminta penjelasan dari manajemen AHAP.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
