Media Asuransi, GLOBAL – Sektor asuransi jiwa di India mencatatkan pertumbuhan stabil hingga akhir Maret 2025. Premi Bisnis Baru atau New Business Premium (NBP) tercatat tumbuh 5,1 persen secara tahunan (YoY) menjadi 3,97 lakh crore rupee, sedikit di bawah ambang batas 4 lakh crore rupee.
Melansir Insurance Asia, Senin, 28 April 2025, Annual Premium Equivalent (APE) naik 4,5 persen YoY pada Maret 2025. Angka ini membalikkan tren penurunan 4,1 persen yang terjadi pada bulan yang sama tahun sebelumnya, menandakan pemulihan kinerja sektor ini.
|Baca juga: Komisaris Independen Lippo General Insurance (LPGI) Johannes Agus Meninggal Dunia
|Baca juga: BEI, KSEI, KPEI, dan OJK Kompak Tingkatkan Peranan Perempuan di Pasar Modal Syariah RI
Pertumbuhan premi terutama didorong oleh perusahaan asuransi swasta, sementara Life Insurance Corporation of India (LIC) mengalami penurunan di beberapa segmen utama. Sejak tahun fiskal 2023 hingga 2025, industri ini mencatatkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,8 persen, dipimpin oleh pemain swasta dengan CAGR 12,7 persen.
|Baca juga: Bos OJK Harap Pemberian Insentif Fiskal untuk AS Buat Asuransi Marine Cargo RI Tetap Tumbuh
Sebaliknya, LIC mencatatkan penurunan sebesar dua persen. Selain itu, jumlah polis individu nonsingle menurun 19,1 persen YoY menjadi 41,9 lakh pada FY 2025. Kondisi ini mengindikasikan adanya perubahan preferensi pelanggan serta perubahan struktural dalam komposisi produk.
|Baca juga: OJK Akui Perang Tarif AS Berpotensi Tingkatkan Risiko Klaim Asuransi Kredit
|Baca juga: Laba Bersih BFI Finance (BFIN) Tumbuh 12% Jadi Rp405,5 Miliar di Kuartal I/2025
Angka pertumbuhan ini turut mencerminkan penyesuaian pada struktur uang pertanggungan dan komisi, setelah diterapkannya pedoman baru tentang nilai tebus per 1 Oktober 2024. Perubahan regulasi ini, ditambah dengan ketatnya persaingan pasar, menyebabkan volatilitas di berbagai kategori produk pada paruh kedua tahun fiskal.
Pertumbuhan premi tunggal grup tercatat relatif datar sepanjang FY 2025. Hal ini menunjukkan meskipun ada upaya ekspansi, namun pasar masih menghadapi tekanan dalam mempertahankan momentum di segmen tertentu.
|Baca juga: Kejagung Periksa 2 Orang Saksi terkait Perkara Asuransi Jiwasraya
|Baca juga: Atasi Permasalahan Sampah, PP Properti (PPRO) Ajak Pengembang Properti Adopsi Praktik Berkelanjutan
Associate Director CareEdge Ratings Saurabh Bhalerao mengatakan pertumbuhan industri sebesar 5,1 persen di FY 2025 lebih baik dari 2,0 persen di FY 2024, meski masih jauh di bawah pertumbuhan 12 persen yang tercapai di FY 2023. Ia menambahkan perusahaan asuransi swasta sebagian besar mampu mengompensasi penurunan bisnis grup LIC.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

