1
1

Raksasa Asuransi Jepang Diramal Pertahankan Kinerja Keuangan Ciamik di 2024

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi di Jepang diperkirakan terus meningkatkan kinerja keuangan mereka pada tahun fiskal 2024. Hal ini berkat suku bunga domestik yang lebih tinggi, investasi yang beragam, dan reformasi yang berkelanjutan.

Dilansir dari laman Asia Insurance, Jumat, 5 Juli 2024, pada tahun fiskal 2023, perusahaan asuransi utama Jepang melaporkan peningkatan pendapatan dan laba yang signifikan. Diversifikasi sumber pendapatan dan peningkatan pendapatan investasi menjadi pendorong utama di tengah tantangan inflasi dan biaya lindung nilai yang tinggi.

Menurut S&P Global Ratings, stabilitas modal perusahaan-perusahaan ini juga mengalami peningkatan berkat kondisi keuangan yang menguntungkan dan upaya untuk mengurangi risiko pasar, meskipun ada kendala peringkat kedaulatan yang membatasi potensi kenaikan peringkat.

Sebanyak empat perusahaan asuransi jiwa terbesar di Jepang —Nippon Life, Dai-ichi Life, Sumitomo Life, dan Meiji Yasuda Insurance— mencatat peningkatan luar biasa dalam laba. Laba inti asuransi tidak terkonsolidasi mereka naik sebesar 32 persen, mencapai US$11,16 miliar (¥1,8 triliun), sementara laba bersih terkonsolidasi meningkat sebesar 101 persen.

|Baca juga: Bank DKI Gandeng Kopkartrans Pacu Peningkatan Kredit Konsumer

Pertumbuhan didorong beberapa faktor, termasuk pengurangan pembayaran asuransi terkait covid-19, pendapatan bunga dan dividen yang lebih tinggi, serta investasi strategis. Meski biaya lindung nilai mata uang asing tetap tinggi, kenaikan suku bunga membantu perusahaan meningkatkan tingkat jaminan pada polis baru dan memperbaiki manajemen aset-liabilitas.

Sebanyak tiga kelompok asuransi non-jiwa utama —Tokio Marine Group, MS&AD Insurance Group, dan Sompo Holdings— melaporkan peningkatan laba bersih terkonsolidasi sebesar 142 persen, mencapai US$9,30 miliar (¥1,5 triliun).

Peningkatan ini didorong oleh pengurangan pembayaran asuransi terkait covid-19 dan bencana, keuntungan dari penjualan kepemilikan strategis, serta pendapatan yang lebih tinggi dari operasi luar negeri. Namun, laba underwriting domestik dalam asuransi non-jiwa menurun, sehingga diperlukan reformasi dalam operasi underwriting dan manajemen bisnis.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jalankan Transformasi BUMN, Bukit Asam (PTBA) Hadirkan Energi Tanpa Henti untuk Negeri
Next Post Uncertainty dalam Bisnis Asuransi

Member Login

or