1
1

Reasuransi Asing Kuasai Pangsa Pasar di India, Nasib GIC Re di Ujung Tanduk?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Pangsa pasar reasuransi asing di India terus mengalami peningkatan signifikan. Laporan lembaga riset GlobalData menyebutkan perusahaan reasuransi asing mencatatkan pangsa pasar 49 persen pada tahun keuangan yang berakhir Maret 2024, melonjak tajam dibandingkan dengan 25,8 persen pada 2019.

Dilansir dari Insurance Asia, Selasa, 3 Juni 2025, diperkirakan angka tersebut akan menembus 50 persen pada 2025. Pertumbuhan ini didorong sejumlah faktor, seperti reformasi kebijakan dari otoritas keuangan India, harga premi yang lebih bersaing, serta meningkatnya permintaan reasuransi pada lini-lini bisnis utama seperti asuransi properti dan kendaraan bermotor.

|Baca juga: Tarif Trump Bikin Ketar-ketir, Sektor Asuransi RI Wajib Siaga Hadapi Risiko Ini!

|Baca juga: Robert Kiyosaki: 0,01 Bitcoin Bisa Buat Seseorang Sangat Kaya

Pasar reasuransi India masih tergolong terkonsentrasi. Sebanyak lima pemain terbesar menguasai 95,4 persen dari total premi bruto (GWP) pada 2023. Dari lima pemain tersebut, empat di antaranya merupakan perusahaan asing yang kini semakin mendominasi peta persaingan.

Keempat perusahaan asing tersebut berhasil mencatat pertumbuhan tahunan gabungan dua digit selama periode 2019 hingga 2023. Pangsa pasar kolektif mereka pun meningkat dari 19,4 persen pada 2019 menjadi 44,4 persen pada 2023.

Di sisi lain, General Insurance Corporation of India (GIC Re) sebagai satu-satunya pemain lokal yang dominan, mengalami penurunan pangsa pasar yang cukup tajam. Pada 2019, GIC Re masih memegang 74,2 persen pangsa pasar, namun turun menjadi 51 persen pada 2023.

Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama. Antara lain pemangkasan porsi reasuransi wajib, kerugian berkelanjutan di sektor asuransi pertanian, dan berkurangnya bisnis reasuransi non-wajib. Kini, 61 persen pendapatan GIC Re berasal dari bisnis non-wajib, sisanya dari reasuransi wajib.

|Baca juga: Cetak Rekor Baru, Jumlah Investor Saham di Indonesia Tembus 7 Juta SID

|Baca juga: MSIG Life (LIFE) Tunda RUPSLB terkait Pemisahan Unit Usaha Syariah (Spin off)

Sejak diberlakukannya regulasi IRDAI (Re-insurance) pada 2018, reasuradur asing diperbolehkan membuka kantor cabang dan menerima bisnis langsung dari pasar lokal. Hal ini semakin memperbesar peluang perusahaan asing untuk merebut pangsa pasar yang selama ini dikuasai oleh GIC Re.

Selain itu, dominasi GIC Re lewat skema hak penolakan pertama pada reasuransi wajib juga mulai mendapat penolakan dari sejumlah perusahaan asuransi. Alasannya, struktur komisi dalam skema tersebut dinilai kurang menarik, sementara kemampuan keuangan perusahaan asuransi lokal kini semakin kuat dan tidak terlalu bergantung pada skema wajib.

Pemerintah India juga berencana melepas hingga 10 persen saham GIC Re ke publik, sebagai bagian dari upaya memenuhi ketentuan minimal kepemilikan publik sebesar 25 persen dari regulator pasar modal SEBI. Langkah ini dinilai bisa makin mengurangi posisi dominan GIC Re di pasar.

|Baca juga: Bank Maspion (BMAS) Tetapkan Formasi Baru Direksi dan Komisaris

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Perkuat Peran dan Layanan untuk Ekosistem Maritim Nasional

GlobalData memproyeksikan pasar reasuransi India akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 7,3 persen dan mencapai nilai US$9 miliar pada 2029. Inisiatif IRDAI bertajuk ‘Insuring India by 2047’ diprediksi menjadi motor penggerak pertumbuhan industri reasuransi dalam lima tahun ke depan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Bergerak Mendatar di Sesi I Selasa
Next Post BCA dan Manulife Aset Manajemen Hadirkan Reksa Dana Manulife Liquid Fund USD Kelas A
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or