Media Asuransi, GLOBAL – Komisi Sekuritas dan Futures (SFC) Hong Kong telah menetapkan persyaratan minimal asuransi bagi bursa kripto berlisensi yang beroperasi di wilayah tersebut. Persyaratan ini menyebutkan bursa tersebut harus mengasuransikan setidaknya 50 persen dari aset pelanggan mereka.
Dilansir dari laman Insurance Business, Rabu, 31 Januari 2024, OSL Exchange, sebuah bursa berlisensi di Hong Kong, mengumumkan pekan lalu telah melampaui persyaratan itu dengan mengamankan kebijakan yang mencakup 95 persen dari aset pengguna mereka.
|Baca: Market Brief: Wall Street Beragam, Nasdaq dan S&P 500 Anjlok
Kebijakan ini diasuransikan oleh Canopius, sebuah sindikat dari Lloyd’s of London, dan merupakan bagian dari kemitraan dua tahun. Dalam tindakan serupa, HashKey Exchange, platform perdagangan aset virtual berlisensi lainnya di Hong Kong, telah menandatangani perjanjian asuransi dengan OneInfinity pada 16 November.
Kebijakan ini saat ini mencakup rentang US$50 juta hingga US$400 juta dalam aset pengguna, dan memiliki potensi melibatkan insiden yang melibatkan waktu downtime server, pencadangan data, dan manajemen beban.
Setelah Hong Kong membuka perdagangan kripto untuk investor ritel pada Agustus tahun sebelumnya, OSL dan HashKey saat ini merupakan satu-satunya bursa dengan lisensi perdagangan aset virtual.
Ajukan lisensi serupa
Ada 13 entitas lain yang sedang mengajukan lisensi serupa, dan semuanya harus melalui pemeriksaan due diligence yang mendalam. Pemeriksaan ini mencakup audit keuangan tradisional, yang lebih komprehensif dibandingkan dengan proof-of-reserves.
Meskipun biaya aplikasi lisensi relatif rendah, hanya beberapa ratus dolar, namun perusahaan Web3 dilaporkan mengeluarkan hingga US$25 juta untuk aplikasi mereka. Biaya ini utamanya untuk pengembangan produk dan pembentukan tim, terutama bagi entitas keuangan tradisional yang baru memasuki sektor kripto.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News