Media Asuransi, JAKARTA – PT PLN (Persero) berhasil menyambungkan listrik Bajo Pulau di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan sistem kelistrikan utama di Pulau Sumbawa. Kini 517 warga di daerah terpencil tersebut tersenyum bahagia karena bisa menikmati listrik 24 jam setiap harinya.
Selain itu, beroperasinya Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kiloVolt (kV) ini juga menjadi langkah dekarbonisasi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di 2060. Hadirnya jaringan tersebut mampu menghentikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang sebelumnya menjadi satu-satunya sumber pasokan listrik di pulau itu.
Peningkatan layanan listrik dari 12 jam ke 24 jam ini disyukuri oleh masyarakat Bajo Pulau. Warga Dusun Bajo Barat, Bambang Haji Ahmad, mengungkapkan kehadiran listrik yang andal sudah dinantikan warga sejak lama.
|Baca juga: Pertumbuhan Organik Berkelanjutan Buat Laba Steadfast Group Naik 21,4%
“Terima kasih PLN, ini sesuatu yang benar-benar sudah lama kami nantikan, segalanya sekarang lebih mudah, semua hal bisa dilakukan,” ungkap Bambang, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu, 3 Maret 2024.
Hal senada disampaikan Kepala Sekolah SD Negeri Bajo Pulau, Raodah. Menurutnya, listrik 24 jam berperan penting mendukung kemajuan sektor pendidikan di suatu wilayah.
“Alhamdulillah, sekarang sudah 24 jam, sudah semangat orang belajar, internetnya sudah jalan. Sekarang ujian sudah bisa pakai listrik, kemarin kami pakai mesin genset, karena listrik hanya menyala malam sampai pagi. Sudah maju sekarang, sudah bisa ujian siang hari,” kata Raodah.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai BUMN, PLN terus berkomitmen untuk menghadirkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, sekaligus melakukan dekarbonisasi untuk memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
”Kami terus menggenjot dekarbonisasi dalam rangka memitigasi ancaman perubahan iklim yang semakin nyata. Tak hanya itu, melalui dekarbonisasi ini kita juga berkomitmen untuk meningkatkan keandalan suplai listrik bagi masyarakat kita yang ada di pulau Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T)” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News