1
1

Sandiaga Uno Dorong Paket Wisata Minat Khusus Kapal Pesiar

Menparekraf Sandiaga Uno. | Foto: Kemenparekraf

Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah akan memperkuat pengembangan wisata minat khusus kapal pesiar (cruise) melalui sejumlah relaksasi kebijakan serta pengayaan paket-paket wisata yang dapat menarik lebih banyak minat wisatawan.

Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, usai mengikuti “Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Optimalisasi Aktivitas Bisnis Kapal Asing di NIPA Transshipment Anchorage Area (NTAA) dan Benoa Cruise Terminal” yang dipimpin MenkoMarves, Luhut Binsar Panjaitan, Kamis, 16 Mei 2024.

|Baca juga: Sandiaga Uno: Okupansi Hotel Saat Libur Imlek dan Isra Mi’raj Capai 80 Persen

Dia mengatakan bahwa wisata minat khusus kapal pesiar (cruise) memiliki potensi yang sangat luar biasa. Apalagi karena Indonesia memiliki destinasi wisata bahari yang banyak dan beragam. Saat ini banyak perusahaan cruise besar yang telah membuat paket wisata cruise ke Indonesia.

“Peminatnya cukup tinggi dan pangsa pasarnya yang teridentifikasi adalah silver market atau market usia lansia,” kata Menparekraf dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 17 Mei 2024.

Wisatawan silver market ini merupakan wisatawan berkualitas karena rata-rata jumlah pengeluaran yang sangat tinggi dengan masa tinggal yang lebih lama. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf bersama seluruh kementerian/lembaga, berkolaborasi untuk menghadirkan kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung pengembangan wisata minat khusus kapal pesiar.

“Langkah-langkah yang telah disepakati adalah kita akan memperkuatnya dengan membuat paket wisata. Kita akan mempersiapkan alternatif paket wisata yang sesuai dengan kebutuhan dari preferensi wisatawan silver market ini,” kata Menparekraf Sandiaga.

|Baca juga: SiteMinder: Jumlah Wisatawan Internasional di Hotel Indonesia Meroket 86% di 2023

Adapun beberapa destinasi yang menjadi favorit di antaranya seperti Bintan, Batam, Labuan Bajo, Sorong, dan Maluku dengan hub yang ada di Tanjung Benoa. “Nanti juga akan ada relaksasi peraturan di pelabuhan dan dispensasi cabotage  yang lebih banyak dalam konsep pilot project, sehingga akan ada kemudahan sistem perizinan yang terintegrasi,” ujar Sandiaga.

Nantinya juga akan dilakukan workshop, juga kajian-kajian untuk mengukur dampak atau spending dari wisatawan kapal pesiar ini yang diharapkan dapat mencapai angka di atas US$1.000 sampai US$2.000 per pax. “Kita akan evaluasi dampak ekonomi dari wisata kapal pesiar ini dengan koordinasi lebih erat lagi bersama Kementerian Perhubungan dan kementerian lain juga dengan industri,” ujar Sandiaga.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post GOPAY Pinjam Beri Solusi Akses Pinjaman Mudah, Namun Tetap Aman
Next Post Siap Sukseskan KTT WWF di Bali, PLN Optimalkan Kesiapan Infrastruktur Kelistrikan

Member Login

or