1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi. | Foto: Setkab

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan pertama Juli 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 12 – 16 Agustus 2024

Pada akhir hari Kamis, 15 Agustus 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) ke Rp15.690 per dolar AS.
  2. Yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun turun ke 6,72 persen.
  3. DXY melemah ke 102,98.
  4. Yield US Treasury (UST) Note 10 tahun turun ke level 3,91 persen.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

|Baca juga: Awali Pekan, IHSG dan Kurs Rupiah Kompak Jatuh di Perdagangan Pagi

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 16 Agustus 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.740 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,75 persesn.

Aliran Modal Asing (Minggu III Agustus 2024)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 15 Agustus 2024 sebesar 71,80 bps (basis points), turun dibandingkan 9 Agustus 2024 sebesar 76,56 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 12-15 Agustus 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp9,67 triliun (beli neto Rp7,36 triliun di pasar SBN, Rp2,18 triliun di pasar saham dan Rp0,13 triliun di SRBI).
  3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 15 Agustus 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp11,54 triliun di pasar SBN, sedangkan beli neto Rp179,37 triliun di SRBI dan beli neto Rp3,36 triliun di pasar saham.
  4. Berdasarkan data setelmen sampai dengan 15 Agustus 2024 pada semester II/2024, nonresiden tercatat beli neto di SRBI sebesar Rp49,02 triliun, di pasar SBN sebesar Rp22,42 triliun, dan di pasar saham sebesar Rp3,02 triliun.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 19 Agustus 2024.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Ramuan Saham MNC Sekuritas yang Bikin Kamu Cuan Hari Ini
Next Post Market Brief: Wall Street Menguat, Terbaik Sejak November 2023

Member Login

or