Penggunaan mobil listrik semakin marak di Tanah Air. Trennya kian heboh ketika deretan artis, pengusaha, hingga kementerian mengumumkan pemakaian mobil ramah lingkungan tersebut. Para Agen Pemegang Merek pun berbondong-bondong menyiapkan mobil jenis terbaru di tahun ini.
Meski terkesan baru populer, sebenarnya mobil listrik bukan barang baru di Indonesia. Sebab pada tahun 2010 Toyota pernah memamerkan kendaraan Bernama FT-EV II yang murni berpenggerak baterai dan motor listrik. Hal itu langsung memicu produsen-produsen lokal untuk menciptakan hal yang sama. Tucuxi dan Selo merupakan dua mobil listrik karya anak negeri yang sempat tenar.
Perhatian pecinta otomotif kian tersedot ketika Tesla masuk ke Indonesia pada tahun 2017. Dua tahun kemudian perusahaan taksi nasional Blue Bird mulai menggunakan mobil listrik BYD e6 dan Tesla Model X sebagai armadanya.
Fenomena tersebut mendapat perhatian pemerintah, yang lantas membuat PP Nomor 73 tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor (PPnBM). Dalam aturan tersebut disebutkan pengenaan pajak akan berdasarkan emisi gas buang, artinya semakin besar emisi sebuah kendaraan maka pajaknya akan semakin besar. Sehingga membuat pemakain mobil listrik menjadi kain diminati.
Pada tahun ini, momentum penggunaan mobil listrik semakin hingar-bingar dengan adanya ucapan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan mobil berbahan bakar fosil dilarang masuk ke Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara). Ditambah lagi, pabrikan mobil listrik asal Korea Selatan, Hyundai melakukan proses produksi kendaraan listrik pertama di Indonesia pada Maret 2022.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi pemain utama industri mobil listrik. Hal itu diwujudkan dengan mendirikan produsen utama sumber daya baterai mobil listrik di Indonesia. Dirinya juga telah memerintahkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk turut serta dalam pengembangan industri tersebut.
Dari sisi lembaga, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjadi pelopor yang menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas pejabatnya. Pada tahun 2021, Kemenhub mengalokasikan 100 unit mobil listrik untuk kendaraan dinas pada Pejabat Eselon I dan II. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, telah menggunakan mobil listrik Hyundai Ioniq sebagai tunggangan dinasnya sejak 2019.
Tak hanya Menhub, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, juga menggunakan mobil listrik Hyundai sebagai kendaraan dinasnya. Pria yang dikenal sebagai arsitek dan Prinsipal PT Urbane Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain tersebut telah menggunakan mobil listrik sejak tahun 2020.
Figur lain yang juga pejabat sekaligus pengusaha dan menggunakan mobil listrik adalah Bambang Soesatyo. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang juga memiliki usaha di bidang media serta tambang batu bara ini kerap kali memamerkan Tesla sebagai kendaraan pribadi miliknya. Bahkan, pria yang akrab disapa Bamsoet ini didapuk sebagai Executive Advisor Tesla Club Indonesia (TCI), yakni komunitas pengguna mobil Tesla di Indonesia.
Teman sejawat Bamsoet yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ahmad Sahroni, juga menjadi sosok lain yang menggunakan mobil listrik jenis Tesla. Pria yang dikenal sebagai Crazy Rich Tanjung Priok, karena memiliki usaha di bidang pengangkutan bahan bakar kapal ini juga menjabat sebagai Ketua Umum TCI.
“Salah satu prioritas kami adalah membangun awareness masyarakat akan pentingnya penggunaan kendaraan listrik di era sekarang,” seperti dikutip dari keterangan resmi TCI beberapa waktu lalu.
Atas kecintaannya di bidang otomotif dan mobil listrik, Ahmad Sahroni juga dipercaya menjadi Ketua Pelaksana Formula E di Jakarta, sebuah ajang balap mobil listrik kelas dunia yang sedianya akan dihelat di Ancol pada tahun ini.
Kemudian ada juga pemilik perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Meski bukan murni mobil listrik, Sandiaga terungkap memiliki mobil Toyota Corolla Cross Hybrid sebagai kendaraan operasional hariannya. Dalam beberapa kesempatan, dirinya memang sering mengatakan ingin memiliki mobil listrik murni. “Belum ada full listrik itu (Corolla Cross), kalau ada yang full listrik mau juga saya,” ungkap Sandiaga.
Sementara instansi transportasi umum yang pertama kali menggunakan mobil listrik di Indonesia adalah Grab. Bekerja sama dengan Hyundai, Grab menjadi perusahaan transportasi umum pertama yang meluncurkan penggunaan taksi online berbasis tenaga listrik di Indonesia. Langkahnya tersebut mendapat banyak peminat dari konsumen, yang akhirnya mendorong kompetitor utamanya, Gojek untuk melakukan hal serupa pada tahun 2022 ini.
Lalu ada juga PT Transortasi Jakarta (Transjakarta). Setidaknya sudah ada 30 bus listrik yang beroperasi, dan akan bertambah menjadi 100 unit bus listrik di akhir 2022. Bahkan pada tahun 2030 pihaknya menargetkan seluruh armada busnya sudah menggunakan kendaraan listrik.
Sementara dari sisi figur pengusaha murni, Rudy Salim yang merupakan pemilik dan eksekutif di perusahaan micro financing (lembaga pembiayaan mikro) PT Excel Trade Indonesia merupakan salah satu sosok yang mendorong penggunaan mobil listrik di Indonesia. Dia kerap kali menggunakan dan memasarkan mobil listrik ke kalangan pejabat, pengusaha hingga artis.
Kecintaannya terhadap dunia otomotif juga membawanya mendirikan Prestige Image Motorcars yang merupakan showroom mobil mewah atau super car ternama di Indonesia saat ini. Sejak Desember 2020, Prestige Image Motorcars sudah mengakuisisi saham Renault Indonesia yang fokus utamanya mengarah pada penjualan mobil listrik berharga murah. Tak sampai disitu, dirinya juga dipercaya menjadi Executive Director TCI.
Pengusaha lain yang menyemarakkan penggunaan mobil listrik adalah Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Bakrie. Selain untuk penggunaan pribadi, putra Aburizal Bakrie ini juga turut mendorong perusahaannya untuk berpartisipasi dalam industri mobil dengan mendirikan Bakrie Autoparts yang bermain dalam bisnis suku cadang kendaraan listrik.
“Kendaraan listrik merupakan salah satu pengembangan bisnis BNBR untuk menciptakan solusi transportasi hijau. Kami juga membangun bus listrik di sebuah perusahaan karoseri lokal yang diperuntukkan bagi penggunaan di jalur BRT Transjakarta,” ujarnya.
Di sisi lain, dari kalangan selebriti yang juga pengusaha ada nama Raffi Ahmad. Sosok yang dikenal sebagai ‘Sultan Andara’ tersebut telah lama mengendarai Tesla sebagai salah satu mobil operasionalnya. Rekan bisnis Rudy Salim ini juga menulari teman artis lainnya seperti Andre Taulany, Atta Halilintar, dan Anang Hermansyah.
Demam mobil listrik juga telah merambah ke kalangan jurnalis yang juga sebagai Youtuber, Fitra Eri. Dia bahkan mengaku sudah mencoba semua mobil listrik yang ada di Indonesia. “Saya sejak awal sudah merasakan bagaimana rasanya memiliki mobil listrik. Selain itu, sistem penggeraknya hampir tidak mengeluarkan suara dan tidak mebuat getaran sehingga menimbulkan sensasi kenyamanan dibandingkan dengan mobil konvensional,” jelas Eri.
Melihat tren penggunaan mobil listrik yang telah merebak dikalangan masyarakat, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi optimistis Indonesia akan menjadi barometer industri mobil listrik di Kawasan Asia Tenggara.
“Mudah-mudahan 30 persen dari mobil kita sebelum 2030 sudah mendapatkan bahan dari baterai lithium (mobil listrik). Jadi kita mengimpor lebih sedikit migas, dan mudah-mudahan ini memperbaiki neraca perdagangan, dan juga neraca keuangan kita, defisit transaksi berjalan kita. Nah inilah cita-citanya 5 tahun-10 tahun ke depan,” ungkap Lutfi.
Terlebih kini mobil listrik tidak lagi identik dengan harga mahal yang mencapai miliaran rupiah. Beberapa merek memasarkan produknya diharga Rp200 jutaan, yang dirasa masih terjangkau untuk kantong konsumen Indonesia. So, apakah Anda tertaik menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan pribadi?
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News